Budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun menekankan pentingnya prinsip pemaknaan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, polisi hanya akan bermakna apabila mereka mengayomi, tentara hanya akan bermakna apabila mereka menjaga keamanan seluruh negeri dari serangan luar.
Cak Nun menyebut, bahwa mereka tidak akan bermakna apabila tidak bisa memaknai tugasnya.
"Polisi gur bermakna nek mengayomi (polisi hanya bermakna apabila mengayomi)," ujarnya dalam kanal YouTube CakNun.com, dikutip Jumat (9/12).
"Tentara bermakna kalau dia menjaga keamanan seluruh negara dari ancaman dari luar," lanjutnya.
"Tentara tidak bermakna sebagai tentara kalau dia tidak bisa memaknai tugasnya," ungkapnya.
"Dadi, iling, memaknai ki nomer siji (jadi, ingat, memaknai itu nomor satu)," tandasnya.
Tidak hanya itu, dalam video berdurasi 1 jam 14 menit tersebut, Cak Nun juga mengungkap pentingnya rasa saling menyayangi dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam birokrasi, urusan politik, hingga dalam urusan pembangunan.
Lebih lanjut, ayah dari vokalis grup band Letto itu menyerukan untuk menyayangi makhluk-makhluk lain yang juga ciptaan Tuhan, seperti tumbuhan, hewan, tanah, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Episode Sinau Bareng Cak Nun: Pentingnya Cahaya Tuhan sebagai Pegangan Manusia Menjalani Kehidupan
"Aku takon (tanya), supaya saling menyayangi itu yang diperlukan pertama menyayangi atau minta disayangi?" tanya Cak Nun ke para hadirin.
"Jadi yang harus Anda latih adalah kemampuan untuk menyayangi sesama, dari sesama manusia bahkan sesama makhluk, kepada hewan, kepada tumbuhan, kepada tanah, dan semuanya kita sayangi," ungkapnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
