Menu


Deretan Public Figur Asal Minang yang Pro dan yang Kontra soal Rendang Babi dan Menu Haram Nasi Padang

Deretan Public Figur Asal Minang yang Pro dan yang Kontra soal Rendang Babi dan Menu Haram Nasi Padang

Kredit Foto: Instagram/surabayafoodies

Konten Jatim, Jakarta -

Kehebohan adanya penjual rendang babi memancing banyak orang untuk ikut berkomentar, tak terkecuali para public figur yang berasal dari tanah Minang.

Bagi yang kontra, rendang sudah dianggap sebagai bagian dari budaya Minang yang kental akan nilai-nilai keislaman. Jadi, tidak pantas apabila ada menu haram pada masakan padang.

Salah satu pihak yang kontra adalah Fadli Zon, politikus Partai Gerindra sekaligus Ketua Umum Ikatan Masyarakat Minang (IKM).

"Kuliner Minang/Padang dikenal sbg kuliner halal. Apalagi prinsip org Minang “adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah."

"Rendang jg sdh diakui dunia sbg salah satu makanan terenak dr bahan daging halal. Klu ada yg gunakan daging babi, jelas melukai org Minang/Padang," tulis Fadli Zon di akun twitternya, Jumat (10/6/2022).

Selain Fadli, public figur asal Minang lainnya yang tidak setuju terhadap menu haram pada masakan padang adalah Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.

"Saya meminta pihak kepolisian agar turun dan menyelesaikan persoalan ini secepatnya serta menyeret yang bersangkutan ke pengadilan," ujar Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan.

Seperti Fadli Zon dan Anwar Abbas, politikus PKS, Tifatul Sembiring juga menyatakan penolakan terhadap menu haram masakan padang.

"Anda itu sudah mencoreng citra masakan Minang/Padang, yg selama ini bergaransi HALAL. Label ini telah masyhur ke seluruh dunia."

"Nggak ada sejarahnya, masakan Minang punya menu babi. Bikin gara2 aja ni orang..," tulis Tifatul di akun twitternya sambil mengunggah link artikel sosok penjual menu kontroversial tersebut.

Baca Juga: Gawat! Penjual Bakso se-NKRI Harusnya Ditangkap Karena Jualan "Bak" Tanpa Daging Babi, Begitu Kata Pengamat Kuliner Komen soal Rendang Babi

Ada kontra, ada pula yang pro. Salah satu public figur asal Minang yang tak mempermasalahkan menu haram nasi padang adalah konsultan politik Cyrus Network?, Hasan Nasbi. Baginya, menu haram pada nasi padang sama halnya seperti menu halal pada masakan jepang.

"Nasi Padang Babi itu terbuka bilang menyediakan menu babi. Dan itu tidak melanggar hukum. Kalau yg mengharamkan babi tetap beli ya namanya bodoh."

"Bedanya hanya satu, di sini orang gampang tersinggung. Nasi Padang babi itu sama kaya ramen halal. Orang jepang ga tersinggung kok," tulis Hasan lewat akun @datuakrajoangek.
Seperti Hasan, aktivis antikorupsi Emerson Yuntho juga tidak keberatan dengan adanya menu haram pada masakan padang. Apalagi, penjual sudah mencantumkan keterangan bahwa makanan jualannya bukan produk halal.

"Restonya aja jelas "babiambo" dan ditulis Non Halal Padang Food. Lalu letak menghina atau membuat resah atau menipu atau pidananya dimana?" tulis mantan anggota ICW itu lewat akun @emerson_yuntho.

Public figur asal Minang lainnya yang tak mempermasalahkan rendang yang dibuat dari bahan dasar daging babi adalah Zulfery Yusal Koto atau lebih dikenal dengan nama Ferry Koto. Ferry adalah aktivis gerakan koperasi dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

"Jual rendang dg bahan babi, kemudian mempromosikannya sbg RENDANG BABI, ya tak apa2. Tak ada yg salah. Yg tak boleh itu jika buat rendang babi, tapi dipromosikan sbg rendang sapi. Apalagi jika ngaku jual rendang sapi, tapi faktanya isinya lengkuas. Itu tak boleh banget," @ferrykoto

Kehebohan soal nasi padang yang mengggunakan bahan baku haram diawali twit dari pegiat media sosial, Hilmi Firdausi pada Jumat (10/6/2022) kemarin. 

Saat itu, Hilmi mengunggah tangkapan layar sebuah akun Instagram bernama babiambo yang punya tagline First In Indonesia, a Non-Halal Padang Food. 

Baca Juga: Heboh Menu Haram Masakan Padang! Orang Minang Harusnya Gak Boleh Marah..

"Menurut sy ini sdh melampaui batas. Warga Minang teguh dgn prinsip ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH. Masakan Padang terkenal di dunia krn citarasa, kelezatan & kehalalannya."

"Tlg jgn rusak itu. Kalaupun trick marketing, ini sdh kelewatan. Smg sgra diambil tindakan," tulis Hilmi di akun twitternya.

Setelah diselidiki, babiambo adalah penjual makanan online yang sudah tutup sejak awal pandemi pada Maret 2020. Penjualnya adalah seseorang yang tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Saat pemanggilannya ke Mapolsek Kelapa Gading, sang penjual kaget saat mengetahui nama usahanya viral. Padahal usaha tersebut sudah lama bangkrut.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024