Menu


Profil Hilmi Firdausi, Orang yang Jadi Sumber Keributan SARA Pakai Isu Rendang dan Masakan Padang, Ternyata Bukan Orang Minang

Profil Hilmi Firdausi, Orang yang Jadi Sumber Keributan SARA Pakai Isu Rendang dan Masakan Padang, Ternyata Bukan Orang Minang

Kredit Foto: Instagram/adityadoyok

Konten Jatim, Jakarta -

Kehebohan seputar rendang babi dan menu haram masakan padang masih terus berlanjut pada Sabtu (11/6/2022).

Kehebohan soal nasi padang yang mengggunakan bahan baku haram diawali twit dari pegiat media sosial anti pemerintah, Hilmi Firdausi pada Jumat (10/6/2022) kemarin. 

Saat itu, Hilmi mengunggah tangkapan layar sebuah akun Instagram bernama babiambo yang punya tagline First In Indonesia, a Non-Halal Padang Food. 

Baca Juga: Tegas, Duta Nasi Padang Bilang Begini soal Rendang Babi! Sekelas Mesut Ozil Aja Pernah Diperingatkan Gara-gara Makan Rendangnya Ngaco

"Menurut sy ini sdh melampaui batas. Warga Minang teguh dgn prinsip ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH. Masakan Padang terkenal di dunia krn citarasa, kelezatan & kehalalannya."

"Tlg jgn rusak itu. Kalaupun trick marketing, ini sdh kelewatan. Smg sgra diambil tindakan," tulis Hilmi di akun twitternya.

Setelah diselidiki, babiambo adalah penjual makanan online yang sudah tutup sejak awal pandemi pada Maret 2020. Penjualnya adalah seseorang yang tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Saat pemanggilannya ke Mapolsek Kelapa Gading, sang penjual kaget saat mengetahui nama usahanya viral. Padahal usahanya itu sudah lama bangkrut.

Kehebohan adanya penjual rendang babi memancing banyak orang untuk ikut berkomentar. Pro kontra pun terjadi.



Bagi yang kontra, rendang sudah dianggap sebagai bagian dari budaya Minang yang kental akan nilai-nilai keislaman. Jadi, tidak pantas apabila ada menu haram pada masakan padang.

Sementara itu, pihak yang pro menganggap menu haram pada nasi padang sama halnya seperti menu halal pada masakan jepang. Apalagi, penjual sudah mencantumkan keterangan bahwa makanan jualannya bukan produk halal.

Kehebohan yang ditumbulkan Hilmi mendapat kritik dari sejumlah kalangan, salah satunya  Guntur Romli, pegiat media sosial pro pemerintah. Pada Sabtu sore, Ia menyarankan polisi untuk memeriksa Hilmi.

Baca Juga: Gawat! Penjual Bakso se-NKRI Harusnya Ditangkap Karena Jualan "Bak" Tanpa Daging Babi, Begitu Kata Pengamat Kuliner Komen soal Rendang Babi

"Mestinya polisi periksa jg orang ini, jgn cuma yg punya usaha, krn asal-muasal dari kehebohan & kegaduhan dr dia, itu jg gerai online uda tutup 2 tahun & soal kuliner tp diprovokasi pakai isu SARA, kirain dia orang Padang atau Minang ternyata orang Nganjuk," tulis Gun Romli lewat akun twitternya.



Hilmi merupakan orang yang punya pengaruh kuat di media sosial, terutama di kalangan oposisi. Ia vokal dalam berbagai isu yang mengkritisi pemerintah.

Dikutip dari berbagai sumber, Hilmi berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. Selain di medsos, ia juga aktif sebagai penceramah di beberapa stasiun TV.

Aktivitas lain yang dilakoninya adalah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur'an Assa'adah khusus dhuafa. Pondok pesantren ini bahkan tidak menarik keuntungan dari para santri alias gratis bagi yang ingin belajar di tempat tersebut.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO