Menu


Sedekah Oksigen Dunia, Khofifah Giatkan Penanaman Sejuta Pohon di Trenggalek

Sedekah Oksigen Dunia, Khofifah Giatkan Penanaman Sejuta Pohon di Trenggalek

Kredit Foto: Doc. Kominfo Jatim


Untuk itu, sebagai upaya pengendalian lahan kritis di Jatim, Khofifah menuturkan bahwa gerakan menanam pohon dapat menambah kapasitas reduksi polusi udara. Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) lebih maksimal.

"Peningkatan tutupan lahan telah dilakukan melalui kegiatan penghijauan seluas 157.726,55 hektar, ruang terbuka hijau (Hutan Kota) di Kab/Kota seluas 106.131,07 hektar dengan rasio RTH (Ruang Terbuka Hijau) 19,55, reboisasi di kawasan hutan kritis seluas 7.010,75 hektar," tegasnya.

Menurut Gubernur Khofifah, perlu dikembangkan pemberdayaan masyarakat di kawasan hutan dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui model desa konservasi seperti pengembangan pertanian, ternak, penangkaran satwa dan produksi madu di sekitar kawasan hutan konservasi.

Baca Juga: Prestasi Meningkat, Emil Dardak Beberkan Jatim Menyumbang Hampir 7 Persen Pertumbuhan Ekonomi Negara-negara ASEAN

"Saya berharap momen Peringatan HMPI di Jatim Tahun 2022  yang diperingati saat ini dapat menjadi tanda siaga untuk terus berupaya dan bekerja keras mengatasi berbagai masalah lingkungan dan kehutanan yang semakin kompleks," ujarnya.

Mendukung arahan Gubernur Khofifah, Direktur Rehabilitasi Hutan KLHK RI Nikolas Nugroho menyampaikan terima kasih atas upaya bersama yang terus dilakukan oleh Pemda baik dari level provinsi hingga Kab/Kota.

"Penanaman pohon merupakan salah satu upaya dalam memperbaiki kerusakan lahan serta mencegah meluasnya lahan kritis. Hal ini bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, bahkan kesadaran menanam pohon bisa disertai dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek M. Nur Arifin mengungkapkan bahwa kekuatan ekonomi Kabupaten Trenggalek 60-70% ditopang oleh sektor industri yang bergantung pada kekuatan lingkungan.

“Ini artinya jika tanahnya subur, maka aktivitas tanam menanam juga akan berjalan lancar. Inilah yang kami tanamkan kepada masyarakat bahwa menjaga lingkungan hidup bukan hanya bersih saja,” jelasnya

Usai menanam secara simbolis 50 alpukat aligator, Gubernur Khofifah juga turut meninjau panen raya hasil urban farming dan inovasi kompos FABA (Fly Ash Bottom Ash) atau material sisa pembakaran atau pengolahan batu bara.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman