Menu


Bernilai Guna, Emil Dardak Meminta Wali Kota Kediri Daftarkan Tenun Ikat Banjar Kidul ke HAKI

Bernilai Guna, Emil Dardak Meminta Wali Kota Kediri Daftarkan Tenun Ikat Banjar Kidul ke HAKI

Kredit Foto: Doc. Kominfo Jatim

Konten Jatim, Surabaya -

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak secara khusus meminta Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk segera mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dengan indikator geografis Tenun Ikat Banjar Kidul Kediri.

“Saya rasa dengan sejarah panjang tenun ikat bandar kidul, kesenian wastra ini sudah layak untuk dapat HAKI,” ungkap Wagub Emil saat menghadiri gelaran Dhoho Street Fashion (DSF) ke-7 di Jalan Basuki Rahmat, Kota Kediri Sabtu (10/12/2022).

Hadir bersama istri, Wagub Emil mengatakan bahwa jika telah terdaftar pada HAKI, maka penguatan communal branding tenun ikat bandar kidul akan semakin kuat.

Baca Juga: Prestasi Meningkat, Emil Dardak Beberkan Jatim Menyumbang Hampir 7 Persen Pertumbuhan Ekonomi Negara-negara ASEAN

“Jadi hanya tenun yang dibuat oleh orang di Bandar Kidul. Dan di Bandar Kidul yang boleh punya branding itu ini seolah akan nilai jualnya apalagi dikombinasikan dengan karya-karya designer yang luar biasa mudah-mudahan ini akan meningkatkan betul minat masyarakat dan nilai jual dan tenun ikat Bandar Kidul. Mudah-mudahan ini bisa kita dukung bersama,” kata Wagub Emil.

Pada kesempatan yang sama, Wagub Emil menjelaskan, Communal Branding merupakan kegiatan peningkatan kualitas produk, kapasitas kelembagaan, dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia serta untuk pengembangan promosi dan pemasaran di bawah satu merek yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (community) secara bersama-sama.

Oleh karena itu, Wagub Emil optimistis bahwa dengan gelaran DSF tahunan ini akan meningkatkan geliat ekonomi kreatif di wilayah Kediri Raya.



“Karena saat ini batik tenun ikat tidak hanya bisa digunakan sebagai baju, melainkan bisa juga jadi dekorasi,” tuturnya.

“Apalagi di dukung kehadiran bandara di Kediri nantinya akan mampu menunjang pertumbuhan ekonomi kreatif itu sendiri,” imbuhnya.

Wagub Emil mengatakan, bahwa Kediri sebagai episentrum wilayah selingkar wilis sisi timur akan mampu menghadirkan festival-festival yang tidak hanya tersohor di jawa timur saja, melainkan hingga nasional dan internasional.

Baca Juga: Cak Nun Singgung Perbedaan Identitas dan Personalitas: Personalitas Itu Urusannya Sama Tuhan

Termasuk juga gagasan untuk melibatkan komunitas difabel baik dari sisi pengrajin hingga model menurut Emil bisa dijadikan contoh oleh daerah lainnya.

“Saya harap, acara Dhoho Fashion Street ini juga bisa menjadi salah satu upaya agara para penenun dan desainer Kota Kediri mendapatkan inspirasi cara menampilkan tenun yang lebih kreatif meskipun adanya banyak perbedaan, yang sesuai dengan tema, yaitu 'Diversity of Dhaha',” ucapnya

“Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan serta mengangkat kearifan budaya lokal yang ada di Provinsi Jawa Timur karena untuk memajukan Tenun Ikat Kediri harus melibatkan semua unsur, baik pemerintah daerah, swasta, penenun dan desainer. Penenun dan desainer juga diharapkan dapat terus melakukan inovasi untuk memajukan kreasi Tenun Ikat Kediri,” pungkasnya.

Baca Juga: Cak Nun Beberkan Pentingnya Prinsip Pemaknaan: Dalam Kehidupan Sehari-hari Harus Selalu Memaknai

Selain Yuyun Maskurun, tampil para desainer lokal yaitu Azzkasim Boutique, SMKN 3 Kota Kediri, Batik Jaya Warsa, Numansa, dan Luxcaesar. Koleksi SMKN 3 Kota Kediri bertema Casual Ready to Wear.

Tujuannya agar anak-anak muda Kota Kediri semakin bangga menggunakan tenun ikat kediri. Dengan model yang lebih casual sesuai dengan anak muda. Sedangkan desainer nasional yang diundang Dekranasda Kota Kediri untuk mempresentasikan tenun ikat kediri yaitu Priyo Oktaviano dan Era Soekamto.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Dekranasda Prov Jatim, Walikota Kediri, Kepala Kanwil BI Kediri, jajaran kepala Perangkat Daerah, desainer lokal asal kediri

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan