Menu


Peran Cak Nun dalam Lengsernya Soeharto Dan Reformasi 1998

Peran Cak Nun dalam Lengsernya Soeharto Dan Reformasi 1998

Kredit Foto: Instagram/Cak Nun

Konten Jatim, Depok -

Emha Ainun Nadjib atau sering disapa Cak Nun merupakan sosok yang lebih dikenal masyarakat luas dengan pribadi keagamaannya. Melalui akun media sosial pribadinya seperti YouTube atau Instagram, orang-orang sering melihat Cak Nun mengajarkan Agama Islam melalui dakwah atau khotbah.

Namun, seperti yang dikutip berbagai sumber pada Selasa (13/12/2022), semasa muda, Cak Nun merupakan sosok kritis yang tidak gentar mengkritik pemerintah. Hal ini ditunjukkan langsung dengan perannya dalam reformasi 1998.

Baca Juga: Google Doodle Hari Ini: Semi Final Pesta Bola Dunia 2022 Qatar

Tahun 1998 merupakan salah satu periode kelam untuk Indonesia, di mana terjadi inflasi yang luar biasa dibarengi dengan gejolak politik seiring dengan 31 tahun Presiden Soeharto berkuasa. Ini menyebabkan sejumlah kekacauan dalam tubuh pemerintah maupun tubuh masyarakat.

Dalam peristiwa tersebut, Cak Nun merupakan salah satu tokoh yang terlibat langsung dalam turunnya Soeharto dari kursi kepresidenan. Sebelumnya, pria asal Kabupaten Jombang ini memang sering terlihat mengkritisi kebijakan Soeharto melalui berbagai medium.

Baca Juga: Cak Nun: Kalau Gagal Usaha, Jangan Pergi ke Dukun atau Pesugihan

Bersama dengan beberapa teman lain serta keterlibatan sejumlah anggota pemerintahan, Cak Nun merencanakan perundingan agar Presiden Soeharto segera turun dengan cara yang baik dan tidak merugikan Indonesia.

Perundingan ini memakan waktu yang cukup lama. Namun, semua tokoh yang hadir dalam perundingan tersebut berusaha sebaik mungkin untuk meyakinkan Presiden Soeharto agar segera mundur dari kursi kepresidenan agar tidak memperkeruh suasana.

Dan pada akhirnya, Soeharto resmi mengundurkan diri pada Mei 1998. Perlu diketahui bahwa mundurnya Soeharto, menurut beberapa sumber, adalah tanpa paksaan, berkat perundingan yang diinisiasi oleh Cak Nun dan tokoh penting lainnya.

Baca Juga: Profil Cak Nun, Sosok Muslim Legendaris Kebanggaan Masyarakat Jawa Timur

Selain itu, Soeharto juga mengucapkan sumpah, yang dikenal dengan sebutan "Empat Sumpah Soeharto", berisikan perjanjian bahwa dirinya tidak akan lagi terlibat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia dan bersedia mempertanggungjawabkan kesalahan-kesalahannya selama menjadi Presiden.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024