Menu


Ibu Rela Meninggal Demi Selamatkan Bayi Terhitung Bunuh Diri Atau Mati Syahid? Begini Jawaban KH Ahmad Zahro

Ibu Rela Meninggal Demi Selamatkan Bayi Terhitung Bunuh Diri Atau Mati Syahid? Begini Jawaban KH Ahmad Zahro

Kredit Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube Zahro Official

Konten Jatim, Jakarta -

Prof Dr KH Ahmad Zahro menjawab pertanyaan mengenai keadaan seorang ibu yang rela meregang nyawa demi menyelamatkan anaknya dari dalam kandungan.

Dalam pertanyaan tersebut, ibu itu ditanyakan termasuk sebagai golongan yang bunuh diri atau mati secara syahid.

KH Zahro menyebutkan bahwa pertanyaan tersebut terbilang sangat sulit, tetapi jika merujuk kepada ilmu fikih, sang ibu tak seharusnya mengorbankan nyawa sendiri.

Baca Juga: KH Ahmad Zahro: Dzikir Sebanyak-Banyaknya, Sedekah Semampunya

Di dalam ilmu fikih, nyawa ibu yang seharusnya dipertahankan mengingat anak yang akan dilahirkan belum memiliki dosa apa pun.

“Karena anak itu masih bersih, masih belum punya dosa, ya sudahlah biar wafat,” jelas KH Zahro dikutip dari kanal YouTube Zahrowy TV Pada Rabu (14/12/2022).

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel itu pun menjelaskan bahwa anak yang dibiarkan wafat tidak termasuk ke dalam membunuh.

Dengan kata lain, anak itu akan tewas karena proses melahirkannya demi menyelamatkan nyawa sang ibu.

KH Zahro pun mengatakan bahwa ibu yang rela meregang nyawa demi menyelamatkan bayi di dalam kandungannya tidak termasuk ke dalam mati syahid.

Baca Juga: Ingatkan Pentingnya Sedekah Bagi Dunia dan Akhirat, KH Ahmad Zahro: Benar-benar Bermanfaat, Bahkan di Kuburan

Seorang ibu yang bisa dikatakan mati syahid hanya ibu yang meninggal di dalam proses persalinan atau meninggal tanpa diduga saat melahirkan.

Kematian ini pun berbeda dengan kematian yang memang sengaja dilakukan atau dipilih oleh ibu yang hendak melahirkan.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan