Hari Rabu (14/12/2022) merupakan peringatan Hari Sejarah Nasional. Melansir situs resmi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi, (Kemdikbud), cikal bakal Hari Sejarah Nasional bisa ditarik mundur kembali ke 1957.
Perlu diketahui bahwa semasa penjajahan Belanda, apa yang orang-orang pelajari di sekolah semuanya berkaitan dengan Belanda, termasuk juga dengan sejarahnya. Di mata Belanda, mereka merupakan "karakter utama" dan masyarakat Indonesia merupakan "antagonis".
Baca Juga: Bagaimana Nasib Seseorang Jika Dijadikan Tumbal Pesugihan? Buya Yahya: Mati Syahid
Tetapi, setelah Belanda pergi dari Indonesia, diperlukan pengetahuan baru di sekolah terkait sejarah Indonesia, di mana seharusnya negara inilah yang menjadi tokoh utamanya. Sudut pandang pelajaran sejarah harus menggunakan sudut pandang Indonesia dan bukan Belanda.
Tanggak 14 Desember 1957, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kongres bernama nasional "Kongres Sejarah Nasional", berikutnya dikenal sebagai "Seminar Sejarah Nasional", terkait dengan pengumpulan data dan fakta mengenai sejarah Indonesia.
Diadakan di Yogyakarta mulai dari 14 Desember sampai 18 Desember, seminar ini mengumpulkan sejumlah tokoh penting di masa itu dan meminta pendapat serta fakta mengenai sejarah Indonesia secara keseluruhan.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
