Menu


Program ‘Timbangan Tebu’ Terbukti Berhasil Dongkrak Produksi Gula di Jawa Timur

Program ‘Timbangan Tebu’ Terbukti Berhasil Dongkrak Produksi Gula di Jawa Timur

Kredit Foto: Republika

Konten Jatim, Surabaya -

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur mencatat, setiap tahunnya terjadi peningkatan produksi tebu. Pada tahun 2020 sebanyak 13,8 juta ton dengan rendemen sebanyak 7,15 sementara pada tahun 2021 sebanyak 14,7 juta ton atau dengan rendemen sebanyak 7,35.

Dimana peningkatan produksi gula ini juga dihasilkan dari inovasi yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan Jawa Timur, yakni dengan program 'Timbangan Tebu' (Integrasi Ketersediaan Bahan Baku dan Manajemen Tebang Angkut Berdasarkan Klaster PG Berbasis Tebu).

"Inovasi ini mensinergikan masing-masing peran dari setiap pemangku kebijakan," ujar Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur Heru Suseno melalui keterangan tertulis, Selasa (14/12/2022).

Baca Juga: Jawa Timur Masih Mendominasi, Sumbang 49,55 Persen Persediaan Gula Nasional

Inovasi 'Timbangan Tebu' tersebut, diimplementasikan dengan kegiatan yang dilakukan berupa pemberian bantuan antara lain Bongkar Ratoon, Rawat Ratoon, Perluasan Areal Tebu dan Kebun Keragaan Pengembangan Warung Tebu.

Disamping itu Dinas Perkebunan Jawa Timur juga melakukan monitoring ke Pabrik Gula, Dinas Perkebunan Prov. Jatim untuk memberikan edukasi kepada petani tebu melalui Pelatihan Budidaya Tebu yang baik dan benar sesuai Good Agricultural Practice (GAP) bekerjasama denhan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).

"Dimana program ini juga  mendorong terbentuknya pendekatan klasterisasi Pabrik Gula (PG) menjadi 6 klaster antara lain Klaster Madiun, Klaster Mojokerto, Klaster Malang, Klaster Kediri, Klaster Probolinggo, dan Klaster Situbondo," imbuhnya.

Dengan pendekatan klasterisasi PG, Heru menambahkan, diharapkan lalu lintas pengiriman tebu dapat lebih efektif dan efisien sehingga tidak mengurangi potensi rendemen akibat waktu perjalanan yang terlalu lama dan tebu sesuai dengan kategori Manis, Bersih dan Segar (MBS).

Baca Juga: Profil Toni Harmanto, Kapolda Jatim Pengganti Tedi Minahasa Yang Kontroversial

Sebagai informasi, dengan adanya integrasi berbasis klaster, komitmen Pabrik Gula dalam menggiling tebu di wilayah klaster semakin meningkat.

Hal ini menyebabkan produksi tebu di tahun 2020 sebesar 13,8 juta ton meningkat di tahun 2021 menjadi 14,7 juta ton. Rendemen pun meningkat dari 7,15% menjadi 7,35%.

"Pada tahun 2022 ini proses produksi masih berlangsung. Berdasarkan prognosa tengah giling tahun 2022, produksi tebu diprediksi akan meningkat menjadi 16,7 juta ton dengan rendemen 7,17%. Angka tersebut masih dinamis hingga akhir musim giling," ujar Heru.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO