Istilah ini pun dianggap buruk karena politisi yang tidak memiliki identitas akan dianggap tidak pantas untuk menjadi seorang pemimpin.
Namun, bagi KH Zahro, istilah politik identitas tak bisa diarahkan ke arah sana karena politik memang perlu identitas.
Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum Jombang itu mengatakan bahwa sudah sepantasnya partai politik memiliki identitasnya masing-masing.
Oleh karena itu, ia menegaskan sekali lagi agar para politisi tidak membuat istilah itu diartikan secara negatif hanya untuk mengatur stigma masyarakat.
“Jangan didramatisir untuk men-stigma orang atau memojokkan orang untuk merendahkan orang atau untuk menghina orang,” jelasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan