Menu


Episode Sinau Bareng Cak Nun: Perbedaan Malaikat dan Manusia saat Menjalankan Perintah Allah

Episode Sinau Bareng Cak Nun: Perbedaan Malaikat dan Manusia saat Menjalankan Perintah Allah

Kredit Foto: Instagram/Cak Nun

Konten Jatim, Jakarta -

Budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun membeberkan perbedaan sesama makhluk Allah SWT, yakni malaikat dan manusia kala menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan.

Menurutnya, kedua makhluk itu sama-sama menjalankan perintah Allah.

Namun perbedaannya, malaikat menjalankan 100 persen yang diperintahkan Allah, sementara manusia berbeda.

Manusia ada yang menjalankan karena diperintahkan, namun ada juga yang menjalankan sesuatu karena hasil pemikiran sendiri, karena diberi akal oleh Tuhan.

Baca Juga: Episode Sinau Bareng Cak Nun: Asal Engkau Bersama Rasulullah, Maka Cita-citamu Tercapai

"Nek makhluk sing mengerjakan 100 persen dawuhi Allah kuwi jenenge malaikat (makhluk yang mengerjakan 100 persen perintah Allah itu namanya malaikat)," kata Cak Nun dalam unggahan kanal YouTube Ngaji Bareng, dikutip Kamis (15/12/2022).

"Malaikat itu kerjanya cuma satu: ngelaksanake sing didawuhke Gusti Allah (menjalankan semua yang diperintahkan Allah)," tambahnya.

"Nek manungso ora (sementara manusia tidak)," ungkapnya.

"Nek manungso (sementara manusia), ono sing kok lakoni mergo didawuhi (ada yang melakukan sesuatu karena diperintahkan), ono sing kok lakoni mergo mbok pikir dewe (ada yang dilakoni karena hasil pemikiran sendiri), kok digoleki dewe (hasil pencarian sendiri), mergo kowe ki dikei akal pikiran (karena manusia diberi akal pikiran)," tambahnya.

Menurut Cak Nun, salah satu contoh hasil pemikiran manusia adalah membuat benang dari kapas.

"Nek ono kapas ojo mbok mut (jika ada kapas, jangan dijilat), gawenen benang (buatlah jadi benang)," paparnya.

Baca Juga: Cak Nun: Jangan Hanya Jadi 'Penampung', Jadilah Produser Informasi

"Ono dawuh kon nggawe benang? (ada perintah untuk membuat benang?), enten hadiste? (ada hadisnya?), " tanya Cak Nun.

"Dadi kapas dadi benang (kapas jadi benang), njur mbok goleki meneh benang dadi kain (jika dicari lagi, benang jadi kain), kok goleki meneh kain dadi kelambi (jika dicari lagi, kain jadi pakaian)," tandasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO