Baru ketika memasuki 2014, Luhut Binsar Pandjaitan dilantik menjadi Kepala Staf Khusus (Stafsus) Kepresidenan di awal kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dirinya menjadi Kepala Stafsus tidak dalam jangka waktu panjang, terhitung sejak Desember 2014 sampai September 2015.
Setelahnya, Anggota Partai Golongan Karya (Golkar) ini sempat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) pada periode Agustus 2015 sampai Juli 2016 dan menjadi Pelaksana Tugas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selama 3 bulan dari Agustus 2016 sampai Oktober 2016.
Baca Juga: Apa Itu Hernia? Berikut Penjelasan dan Penyebab Hernia
Dan sejak Juli 2016 sampai artikel ini dipublikasikan, Luhut Binsar Pandjaitan menjabat sebagai Menko Marves. Pria kelahiran 28 September 1947 ini sempat beberapa kali membuat kehebohan di kalangan masyarakat karena pernyataannya.
Luhut Binsar Pandjaitan pernah menaikkan harga tiket masuk ke Candi Borobudur menjadi Rp. 750 ribu, membuat banyak orang terkejut. Dirinya juga membuat kalangan mahasiswa geram karena menolak membuka "big data".
Baca Juga: Apa Itu Kanker Esofagus? Simak Gejala dan Cara Mencegahnya
Pada Selasa (20/12/2022), sosok yang terkadang dipanggil Opung Luhut ini kembali menjadi sorotan publik karena dirinya mengatakan bahwa Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merusak citra bangsa dan sebaiknya dikurangi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
