Menu


Wow, Ternyata di Pluit Ada Nasi Uduk Aceh Pakai Dendeng Babi! Ini Cerita Orang yang Pernah Nyaris Nyicipin

Wow, Ternyata di Pluit Ada Nasi Uduk Aceh Pakai Dendeng Babi! Ini Cerita Orang yang Pernah Nyaris Nyicipin

Kredit Foto: Instagram @rajifirdana

Konten Jatim, Jakarta -

Beberapa minggu ini publik dihebohkan dengan resto masakan padang yang menggunakan bahan baku babi, namun kini kembali ramai dengan nasi uduk/gurih Aceh yang menawarkan lauk daging babi.

Diketahui menu yang ditawarkan muali dari sate babi hingga dendeng babi.

Adanya nasi uduk yang memiliki lauk daging babi ini diungkap melalui akun Instagram @rajifirdana.

Ia membagikan pengalamannya ketika hampir mencicipi nasi uduh atau anaisi gurih tersebut.

BACA JUGA: Waduh! Fakta Baru Ini Buktikan Nasi Padang Babiamboo Tidak Tutup Pada Tahun 2020?

"Kebetulan lagi hits nasi padang rendang babi. Saya mau cerita sedikit tentang pengalaman pribadi dan keluarga waktu nyari sarapan pagi di tempat langganan kita di @nasigurihpakzuljakarta. Kebetulan tempatnya tutup dan kita nyari opsi makanan lain disekitar @nasigurihpakzuljakarta daerah Pluit," tulisnya, dikutip Konten Jatim, Kamis (16/6/2022).

Ia mengaku menemukan lokasi tempat makan ini dari hasil pencarian Google.

BACA JUGA: Saingan Rendang Babi! Bule Australia Nekat Panjat Pohon Sakral di Bali, Diamankan Polisi

"Singkat cerita, hasil dari googling ketemu lah @nasi_uduk_aceh77 yang lokasi masih seputaran Pluit Pluit juga," sambungnya.

Ia dan keluarga segera berkunjung ke lokasi Pasar Muara Karang tanpa ada perasaan curiga dengan rumah makan itu.

"Pas sampai di lokasi kita gak curiga sama sekali karena brand yang dimunculikan kan 'Nasi uduk Aceh'," ujarnya.

Namun saat memerhatikan daging dendeng yang disuguhkan, ia mengaku berbeda dari dendeng yang ia lihat di Aceh.

"Tapi pas ngeliat dendengnya punya warna yang unik dan beda dengan dendeng yang biasa kita lihat di Aceh," tulisnya.

Lalu dirinya bertanya kepada pegawai rumah makan tersebut namun tidak mendapat jawaban, malah penlanggan di lokasi itu yang menjawab.

"Rupanya benar aja, dendeng yang dijual rupanya gak halal, dan berbahan dasar babi. 'Seingat' saya malah karyawan di situ ada yang pakai jilbab. Setelah itu kita langsung pulang dan cari sarapan di tempat lain," tuturnya.

Ia mengatakan tidak masalah dengan makanan babi dan semacamnya namun ia menekankan terkait Undang-Undang di Aceh soal kekhususan syarait Islam.

"Prinsipnya begini, kita gak mempermasalahkan soal makanan babi atau semacamnya, karena kita semua punya Hak dan dilindungi. Tapi perlu digarisbawahi juga, kalau Aceh juga punya Undang-Undang tersendiri terkait kekhususan Syariat Islam," tulisnya.

Ia merasa makanan dari Aceh yang tidak diragukan kehalalannya apabila disandingkan dengan makanan non-hal adalah kurang arif.

"Sekali lagi, saya lahir dan besar juga di lingkungan teman-teman non muslim. Jadi saya tidak mempermasalahkan usaha makanan non halalnya. Tapi menempatkan nama Aceh yang identic dengan Keislaman dan Kehalalannya yang disandingkan dengan makanan non halal, saya pikir kurang bisa diterima masyarakat Aceh khususnya," pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.