Menu


Episode Ngaji Bareng Cak Nun: Kenali Watak Diri Sebelum Menjalin Hubungan dengan Orang Lain

Episode Ngaji Bareng Cak Nun: Kenali Watak Diri Sebelum Menjalin Hubungan dengan Orang Lain

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun mengenalkan beberapa macam watak diri. Ia membaginya ke dalam beberapa energi, yaitu api, tanah, air, dan udara.

“Ada misalnya api, tanah, air, dan udara, sekarang kalian ini apa? kalian cenderung apa?,” tanya Cak Nun ke jemaah yang hadir, dikutip dari kanal YouTube Ngaji Bareng, Selasa (27/12/2022).

Cak Nun menjelaskan, orang yang berkepribadian air maka bisa diperkirakan ia memiliki watak yang cenderung luwes dan tak mudah marah.

“Kalau air artinya kamu itu luwes gak gampang marah, punya pergaulan yang luwes,” ujarnya.

Baca Juga: Pentingnya Membedakan Toleransi Dengan Mencampur Ajaran Beberapa Agama

Jika seseorang didominasi udara, maka seseorang itu akan mudah memberi kenyamanan pada orang lain. Sementara orang berwatak tanah, artinya ia bisa mengombinasikan karakter yang baik.

Berbeda dengan tiga elemen lainnya, seseorang yang memiliki watak dominan api, ia disebut membahayakan.

Api tak suka tenang, cenderung mudah marah dan menjadi penyulut segala perpecahan.

“Misalnya kamu punya watak api, semoga tidak ekstrim apimu dibanding air, tanah dan udara,” kata Cak Nun.

Cak Nun lantas berujar, jika seseorang yang berwatak api ingin menjalin hubungan, maka sebaiknya mereka mencari pasangan yang berwatak air atau udara untuk menetralkan.

“Ada orang yang apinya jauh lebih besar, itu orang harus belajar tasawuf supaya hatinya lebih tenang,” ujar Cak Nun.

“Kalau kira-kira apimu besar, jangan cari pasangan yang api juga, jadi harus mengenali, kalau mau nikah jangan lihat kekayaannya, tapi lihat dirinya, jadi lihatlah dulu siapa diri kamu,” lanjutnya.

Baca Juga: KH Ahmad Zahro Khawatir Kepada Tokoh yang Sering Mengucapkan Berbagai Salam

Ia lantas menyinggung definisi ilmu katuranggan, yaitu ilmu perwatakan yang dimiliki oleh leluhur Jawa pada masanya.

“Kalau udara kamu memberi kenyamanan pada orang lain, kalau tanah berarti ada logam di dalamnya, setiap orang sebenarnya ada banyak petunjuk dari Allah, salah satunya lewat ilmu katuranggan,” terang Cak Nun.

“Ilmu katuranggan itu ilmunya orang Jawa jaman dulu, artinya kuda, katuranggan artinya ilmu yang mempelajari watak manusia,” sambungnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024