Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum Jombang Prof Dr KH Ahmad Zahro mengingatkan bahwa kita tak bisa sembarangan memegang al-Qur’an.
Guna menghindari keadaan kita yang sedang tidak suci, kita pun diwajibkan menyucikan diri terlebih dahulu atau mengambil wudhu.
Sebagai contoh, KH Zahro menjelaskan tentang kepribadian Imam Bukhari yang bukan hanya takut menyentuh al-Qur’an, ia bahkan takut menyentuh buku catatannya sendiri.
Baca Juga: Ketika Salat Kurang Rakaat, Haruskah Mengulang Salat dari Awal? Begini Penjelasan KH Ahmad Zahro
Buku catatan itu sendiri berisikan hadis atau segala ucapan atau perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wasallam.
Seperti yang kita ketahui, Imam Bukhari merupakan seorang ‘alim atau ulama besar kelahiran Uzbekistan.
Kitabnya yang sangat dikenal dan tidak asing untuk didengar adalah Sahih Bukhari yang menghimpun hadis sahih.
Dengan demikian, sebelum memegang buku atau kitab yang berisikan hadis itu, Imam Bukhari akan berwudhu terlebih dahulu.
“Untuk menyentuh buku atau kitab tepatnya catatan beliau, catatan tulisan tangan itu sendiri, isinya hadits, beliau wudhu,” ucapnya.
Baca Juga: Begini Aturan Beramal yang Benar Menurut KH Ahmad Zahro
“Enggak berani, enggak mau menyentuh buku yang isinya hadis-hadis nabi, sabda nabi itu tanpa punya wudhu,” lanjutnya.
Cerita KH Zahro ini pun mengingatkan kita bahwa berwudhu itu sangat penting.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
