Menu


Disinyalir Bakal Nyapres di 2024, Ini Rekam Jejak Puan: Berawal dari Sang Ibu

Disinyalir Bakal Nyapres di 2024, Ini Rekam Jejak Puan: Berawal dari Sang Ibu

Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani

Konten Jatim, Jakarta -

Puan Maharani menjadi salah satu sosok yang digadang-gadang bakal berkontribusi dalam pemilihan umum (pemilu) 2024 sebagai figur capres. Wanita kelahiran 6 September 1973 yang menjabat sebagai Ketua Dewan perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ini memperoleh pro dan kontra dalam wacana pencalonannya, ditilik dari rekam jejaknya.

Puan Maharani lahir dengan nama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi. Ia merupakan satu-satunya putri sekaligus anak bungsu mantan presiden dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan juga cucu dari mantan Presiden Soekarno. Ayahnya, Taufiq Kiemas, menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejak 2009-2013.

Dikutip dari berbagai sumber, Puan cukup sering dimanja oleh orang tuanya dalam masa muda dan pendidikannya. Pendidikannya dimulai di SD Perguruan Cikini dan ia lulus pada 1985. Puan pun melanjutkan pendidikan di SMP Perguruan Cikini. 

Saat itulah ia mulai mengenal dunia politik karena kerap turut menyaksikan ibunya yang mulai aktif. 

Pada 1991, Puan lulus dari SMA Perguruan Cikini dan masuk Universitas Indonesia untuk belajar komunikasi massa. Berselang, Puan dianugerahi gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro yang berproses selama dua tahun pada 14 Februari 2020.

Karier politiknya dimulai pada masa kepresidenan Megawati. Puan turut terlibat karena ibunya menjadi salah satu pemain utama kancah politik nasional. Salam tiga tahun itu, Puan kerap menemani Megawati dalam kunjungan dinas dan berkesibukan dalam kegiatan sosial mandiri. 

Puan yang pada 2008 menjabat sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan perempuan DPP PDIP, diperkenalkan Megawati sebagai penggantinya kala berkampanye untuk pemilihan gubernur Jawa Timur di Ngawi. Usai mencalonkan diri, Puan pun memenangkan 242.504 suara yang menjadi perolehan tertinggi kedua dari semua calon anggota parlemen Tanah Air.

Pada 2013, Puan ditugaskan di Komisi VI DPR yang meliputi investasi dan UKM. Kala itu, ia menentang kebijakan kenaikan harga bahan bakar.

Jabatan Ketua DPR periode 2019-2024 pun resmi jatuh ke tangan Puan Maharani yang juga secara resmi menjadi Ketua DPR wanita pertama di Indonesia. Dikutip dari berbagai sumber, ia juga memberi sinyal terkait pencalonannya kepresidenan 2024.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO