Empat gempa susulan terjadi di Cianjur, Jawa Barat, berkekuatan mulai dari 1,9 magnitudo hingga 3.0 magnitudo pada dua hari pertama di 2023, Minggu dan Senin (1-2/1). Hal ini tercatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Gempa susulan tersebut disebut Kepala Stageof BMKG Bandung Teguh Rahayu telah terjadi sejak gempa pertama yang berkekuatan 5,6 magnitudo. Dikutip dari Kantor Berita Antara, total gempa Cianjur tercatat sebanyak 447 kali.
"Sampai hari ini terjadi 447 gempa susulan yang terbaru gempa susulan berkekuatan 2,4 magnitudo pada Senin pagi, kemungkinan gempa susulan dapat terjadi meski sempat selama lima hari tidak ada," katanya.
Sepanjang tahun 2022, gempa yang didasari sesar aktif dasar lain, subsidi pertemuan lempeng tektonik, sampai aktivitas sesar di darat sempat terjadi 1.290 kali. Bagi Teguh, kejadian gempa Cianjur menjadi yang terbesar dalam catatan gempa bumi Jawa Barat.
Menurut Teguh, pemicu gempa di Jabar ialah sesar aktif dasar laut, juga Sesar Garsela dan Cimandiri. Adapun, gempa Cianjur dipicu aktivitas Sesar Cugenang yang baru diidentifikasi BMKG. "Sedangkan di Cianjur, gempa disebabkan aktivitas Sesar Cugenang yang baru teridentifikasi oleh BMKG, sehingga dari seribuan gempa di Jabar, 447 di antaranya terjadi di Cianjur," katanya.
Sepanjang 2022, dilaporkan berbagai sumber bahwa total rumah dengan kerusakan berat terus bertambah dan mencapai angka 8.151 rumah. Sementara itu, terdapat 11.210 rumah mengalami rusak sedang dan 18.469 rumah rusak ringan.
Sementara itu, korban jiwa gempa Cianjur dilaporkan menjadi 602 orang di 2022.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
