Ketua Umum Korps Muda Kerakyatan (Komra) Arvindo Noviar menilai bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bisa menggagalkan langkah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk ikut serta dalam Pemilu 2024.
Salah satu cara PDIP bisa menggagalkan kedua tokoh yang santer dibicarakan itu adalah dengan tidak mengusung Puan Maharani sebagai capres dari PDIP, tetapi politisi lainnya yang belum pernah dibicarakan PDIP sebelumnya.
"Bagaimana jika akhirnya Megawati Soekarno Putri menjatuhkan pilihan Capres 2024 kepada Budiman Sudjatmiko? Peta akan berubah. Mencair. Narasi cebong kadrun akan banal dan tidak terpakai," ungkapnya.
Salah satu dampakknya adalah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan berpotensi untuk gagal maju di Pilpres 2024, karena tidak mendapatkan tiket.
"Salah satu yang paling menarik adalah @ganjarpranowo dan @aniesbaswedan berpotensi gagal mendapatkan tiket pada Pilpres 2024 mendatang," ungkapnya.
Gagalnya Ganjar dan Anies maju akan membuat Pilpres 2024 menjadi pertarungan gagasan, ide, dan konsep yang telah hilang pasca 1955, namun ini masih hanya perkiraan.
Baca Juga: Bandingkan Tiga Tokoh Politik, Fahri Hamzah Sebut Pendukung Anies dan Ganjar Simbol Kemarahan
"Pilpres akan menjadi mewah karena pertarungannya menjadi duel ide, konsep, gagasan dan kemewahan-kemewahan semacam itu yang selama ini kita rasakan telah hilang pasca 1955," kata Arvindo.
"Apakah takdir ini akan berjalan sesuai Wahyu Makutoromo ? Hanya masa depan yang selalu penuh ketidakpastian yang akan menjawab," pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
