Menu


Pembangunan Masjid Al Jabbar Tembus 1 Triliun, Kenapa Sangat Mahal?

Pembangunan Masjid Al Jabbar Tembus 1 Triliun, Kenapa Sangat Mahal?

Kredit Foto: Instagram/dedisugandi

Konten Jatim, Jakarta -

Masjid Raya Al Jabbar sempat menuai kritik karena pembangunannya menghabiskan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga Rp1 triliun. 

Masjid yang baru diresmikan pada Jumat (30/12/2022) silam itu bahkan jadi akar persoalan Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil “diomeli” netizen karena memakai dana APBD untuk pembangunan masjid yang notabene umumnya tak boleh sembarang dana.

Namun, sebenarnya mengapa pembangunan Masjid Al Jabbar begitu mahal?

Baca Juga: Ini Masjid Al Jabbar yang Dibangun Ridwan Kamil Pakai APBD 1 Triliun, Kaya Fasilitas tapi Banyak Sampah

Menilik berbagai sumber, masjid seluas 25.997 hektar itu bisa menampung hingga 33 ribu jamaah. Bahkan, terdapat fasilitas pendukung lain dalam kawasan masjid raya itu. Pasalnya, hingga 3.627 orang bisa memenuhi selasar dan 16.363 orang di plazanya.

Masjid Al Jabbar di Gedebage itu juga tak akan hanya berguna untuk kegiatan ibadah, tetapi juga bisa dimanfaatkan publik untuk berbagai aktivitas lain. Tak heran, masjid ini memang dilengkapi oleh museum sampai taman yang bisa jadi destinasi wisata religi.

Belum setop sampai di sana, Sekretaris Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat Iwan Suwanagiri juga menyebut karpet masjid megah itu bakal berupa karpet impor langsung dari Turki. Pasalnya, karpet lokal Indonesia dinilai tak lebih berbahan tebal dan padat daripada karpet Turki.

Mengutip Kolom Republika, bangunan rumah ibadah yang punya keistimewaan bangunan utama tanpa tiang tengah ini juga bisa jadi destinasi wisata religi baru terfavorit. Lagipula, masjid digadang-gadang memang punya beragam fungsi sejak zaman Nabi Muhammad SAW: edukasi, wisata, sampai sosial.

Baca Juga: Suka Lihat Langit? Ini 6 Fenomena Astronomi Langit Indonesia di Januari 2023

Diharapkan, umat Muslim tak melupakan tugas utamanya, yakni memakmurkan masjid agar tak cuma megah berdiri, tetapi minim jamaah.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO