Menu


Kenalan dengan Rawon Asal Arekan dan Solo, Sup Daging Nikmat Berkuah Hitam

Kenalan dengan Rawon Asal Arekan dan Solo, Sup Daging Nikmat Berkuah Hitam

Kredit Foto: Buah Hatiku

Konten Jatim, Jakarta -

Hidangan beraksara Jawa ꦫꦮꦺꦴꦤ꧀ alias rawon ialah masakan khas asal Indonesia yang berupa sup daging berkuah hitam dengan campuran bumbu khas yang menggunakan kluwek atau keluak. 

Meski dikenal sebagai masakan khas daerah Jawa Timur, tepatnya di daerah Arekan (Surabaya dan sekitarnya), rawon juga dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah bagian timur, tepatnya daerah Solo.

Umumnya, daging rawon merupakan daging sapi yang dipotong kecil-kecil, terutama bagian sandung lamur. Bumbunya sangat khas Indonesia, yakni campuran bawang merah, bawang putih, laos atau lengkuas, ketumbar, kemiri, serai, kunir, cabai, kluwek, garam, sampai minyak nabati.

Baca Juga: Bedah Infografis: Januari 2023 Jadi Puncak Hujan Jawa Timur

Semua bahan tersebut dihaluskan lalu ditumis sampai harum. Campurannya lantas dimasukkan ke dalam kaldu rebusan daging, bersamaan dengan daging. Warna gelapnya pun muncul dari kluwek. Rawon ini dikenal sebagai black soup di luar Indonesia.

Rawon umumnya disajikan bersama nasi, tauge berekor pendek, telur asin, daun bawang, kerupuk udang, daging sapi goreng (empal), serta sambal. Ada pula pelengkap lain berupa olahan jeroan dan mendol alias perkedel tempe yang biasa dipakai di daerah Pasuruan.

Di sana, rawon juga disajikan di atas daun pisang. 

Olahan kuah yang berasal dari kaldu daging menjadi kunci lezat rawon, baik lemak daging, tulang muda, maupun kulit yang terasa di dalamnya.

Mengutip Bpras, di Pasuruan, ada warung rawon yang cukup populer, yakni Rawon Nguling. Rawon Kalkulator juga populer di Taman Bungkul, Surabaya. Selain itu, ada pula Rawon Setan di Jalan Embong Malang, Surabaya, yang juga populer, menurut Kabar Kuliner. Belum lagi Rawon Penjara Solo di sebelah Rumah Tahanan Surakarta. 

Zaman dulu, rawon tak sembarang dihidangkan. Ia hanya akan hadir saat acara adat. Namun, memasak rawon di zaman sekarang sudah menjadi hal umum. Bumbu instannya sangat mudah ditemukan dan banyak dijual di pasar tradisional dengan harga terjangkau.

Meski begitu, tentunya bumbu instan demikian punya berbagai kekurangan dan kelebihan. Di samping kelebihan instan dan cepatnya, bumbu serupa perlu ditambahkan sedikit penyedap rasa, seperti garam, gula, sampai lada agar rasanya seumbang. 

Baca Juga: 6 Cara Menikmati Jalan-Jalan ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Pastinya, bumbu segar yang diracik sendiri akan lebih menghasilkan rasa yang kental dan aromatik dalam memasak rawon. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO