Gempa magnitudo 7,9 yang terjadi di Maluku pada Selasa (10/1/2023) memicu kepanikan dan kekhawatiran yang masif. Pasalnya, gempa ini juga memicu peringatan tsunami di daerah-daerah setempat.
Untung, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) segera mengakhiri peringatan tsunami tersebut dua jam usai gempa pada pukul 00:47 itu. Warga pun diimbau untuk tetap berhati-hati, tetapi tidak terlalu panik.
Lantas, bagaimana kaitannya antara gempa dan pertanda tsunami hingga BMKG bisa mengakhiri peringatannya?
Tsunami adalah suatu bencana alam yang terjadi akibat adanya gempa, letusan gunung, sampai longsor yang berada di kedalaman laut dengan kekuatan tertentu sehingga menyebabkan gelombang laut terdorong menuju daratan.
Memahami tanda tsunami menjadi bekal yang sangat penting untuk dipahami, mengingat bahaya dan banyaknya korban yang berjatuhan akibat pemicu tsunami dan tsunami itu sendiri.
Berikut kami ulas 4 tanda datangnya tsunami menuju daratan, menurut Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan:
- Sebuah getaran atau gempa yang umumnya bisa dirasakan masyarakat mulai terasa.
- Tiba-tiba, air laut mengalami penyurutan.
- Terdengar suara seperti dentuman atau pesawat dari arah laut saat proses terjadinya tsunami menuju daratan.
- Tampak sebuah gelombang berwarna pekat dan sejajar dengan permukaan laut.
Mengetahui tanda-tanda ini, masyarakat diharapkan bisa mengevakuasi diri dan barang berharga sesegera mungkin agar angka kematian serta korban bencana tsunami dapat diminimalisir.
Baca Juga: 211 Bencana Timpa Jatim Sepanjang 2022, Paling Banyak di Malang
Diimbau pula untuk memperhatikan cedera fisik selama proses evakuasi dan segera hubungi tenaga medis atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan segera.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
