Menu


Upaya Mengkreditkan Anies Bagian Kelompok Radikal Masih Berlanjut, Parta NasDem Membela, Begini Katanya

Upaya Mengkreditkan Anies Bagian Kelompok Radikal Masih Berlanjut, Parta NasDem Membela, Begini Katanya

Kredit Foto: Instagram/@aniesbaswedan

Konten Jatim, Jakarta -

Politisi Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago membantah tudingan yang menyasar Anies Baswedan adalah bagian kelompok radikal.

Ia menyatakan bahwa tudingan yang selama ini disematkan kepada Anies itu keliru, sebab Gubernur DKI Jakarta merupakan tokoh penganut prinsip nasionalis.

Pernyataan Irma itu tak diungkapkan asal-asalan, lantaran ia mengaku sudah kenal baik dengan Anies, terlebih mantan Mendikbud itu adalah salah satu deklarator Ormas Nasdem.

"Anies bukan orang yang seperti itu. Dia seorang nasionalis sebenarnya," kata Irma dalam sebuah video pendek yang diunggah pemilik akun Twitter @siregar_elang, dikutip pada Senin (20/6/2022).

Seperti diketahui, sematan yang menyasar Anies bagian kelompok radikal bermula pada Pilkada DKI 2017 lalu.

Baca Juga: Waduh! Anies Diprediksi Tak Bisa Jadi Capres 2024, Bos Cyrus Rela Taruhan dengan Barang Ini

Sejak saat itu Anies seolah-olah diposisikan sebagai bagian dari kelompok 212.

Namun Irma menyatakan bahwa Anies terpaksa mengambil dukungan dari kelompok 212 karena adanya kebutuhan politik untuk meraih kemenangan pada Pilkada 2017 lalu.

“Memang pada Pilkada DKI 2017 lalu Anies cuma dicomot oleh 212 seolah-olah dia diposisikan adalah bagian dari 212,” terangnya.

Baca Juga: Parah! Loyalis Jokowi-Ahok Suruh Anies Naik Onta: Sambutannya Lebih Meriah dan Air Kencingnya Jadi Rebutan

“Tapi karena kebutuhan kemarin, kebutuhan untuk perlu menang (Pilkada) ya diambil itu politik identitas yang mendukung dia sebegitu kuat di Pilkada DKI 2017, terpaksa harus diambil,” ungkap Irma.

“Sejatinya dia bukan orang yang memiliki prinsip politik identitas. Bukan!” pungkasnya.

Sebelumnya, Partai NasDem sudah menunjukkan arah politik 2024 dengan memilih tiga nama bakal calon presiden yakni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Rekomendasi itu berasal dari suara 34 DPW Partai NasDem saat NasDem menggelar rapat kerja nasional atau Rakernas.

Nama Anies Baswedan memperoleh dukungan dari 32 DPW Partai NasDem.

Dengan nama Anies yang menjadi tertinggi, NasDem dianggap telah memberi ruang kepada kelompok atau orang yang bersimbiosis mutualisme dengan kelompok radikal. Seperti yang terjadi pada Pilkada 2017 lalu.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.



Berita Terkait