Menu


Jokowi Tak Ingin Politik Identitas Bergema, Pengamat: Untuk Menciptakan Persatuan

Jokowi Tak Ingin Politik Identitas Bergema, Pengamat: Untuk Menciptakan Persatuan

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pernyataan tegas Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mendesak para politikus untuk mengedepankan gagasan pada Pilpres 2024 sangat tepat. Sebab, penggunaan politik identitas atau konflik menimbulkan perpecahan di antara anak bangsa.

“Iya pernyataan presiden itu positif dan bagus sekali. Ini untuk menjaga agar tidak terjadi perpecahan dan saya melihatnya penting,” kata Ujang kepada wartawan, Sabtu (14/1/2022).

Baca Juga: Menyoal Penggeledahan Khofifah, Ujang Komaruddin Berkaca pada Kasus AHY-Sylvi di Pilkada 2017 Silam

Dikatakan Ujang, Presiden Jokowi terlihat dibeberapa kesempatan sering mengingatkan publik, khususnya para politisi dan elit politik agar tidak menggunakan politik identitas di Pemilu atau Pilpres 2024, demi menjaga keutuhan sesama anak bangsa.

“Ini diutarakan beberapa kali. Justru sebagai kepala negara, kepala pemerintahan harus mengingatkan kepada masyarakat apalagi menjelang Pilpres, harus sering mengingatkan publik untuk menjaga kondusifitas, menjaga kesatuan dan kesatuan, harus menjaga negara ini agar tidak terpecah,” ujarnya.

Perpecahan karena beda pilihan politik sudah terjadi pada Pilpres 2019 kemarin dan Presiden Jokowi melihat bibit-bibit itu masih ada, hingga dia (Jokowi-red) selalu mengingatkan bahayanya politik identitas tersebut. 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.