Menu


Buntut Sindiran Megawati, Said Didu Beberkan Adanya Bahasan Penundaan Pemilu di Istana Negara

Buntut Sindiran Megawati, Said Didu Beberkan Adanya Bahasan Penundaan Pemilu di Istana Negara

Kredit Foto: YouTube/PDI Perjuangan

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini santer dibicarakan karena pidato di HUT PDIP beberapa waktu lalu.

Berkat pidato Megawati saat itu, banyak yang menilai bahwa perang dingin semakin terjadi di antara keduanya.

Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Adhie M. Massardi mengatakan, pidato Megawati di HUT PDIP yang menyindir keras Jokowi tidak akan berpengaruh pada wacana penundaan pemilu.

Baca Juga: Ada Isu Perang Dingin Jokowi dan Megawati, Deklarator KAMI Singgung Masalah Tiga Periode

MEGA vs WIDODO, kemarin ngobrol lagi soal MSp (Mega) vs JWid (Jokowi) Gua kate ‘If ente happy JWd dibully MSp dan anggap gak akan ada lagi isu 3 periode, ente salah dua kali’,” ucapnya dalam unggahannya, Senin, (16/1/2023).

Menurutnya, banyak yang belum paham watak kedua tokoh itu. Di sisi lain dia menyindir keberadaan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mendukung penundaan pemilu.

1 Gak paham who is MSp. 2 gak paham watak JWd. Ingat Bahlil itu masih jadi Menko Perpanjangan Kekuasan & Inves Politik,” ujarnya.

Sementara itu, Mantan Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mengungkap adanya rapat yang membahas penundaan pemilu di Istana.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Pidato Megawati Justru Kembalikan Kedaulatan Partai

Penundaan Pemilu kata pria kelahiran Pinrang ini akan dibungkus dalam UUD 1945.

“Dan infonya kemarin (17/1/2022) ada pertemuan di Istana Bogor ide membahas penundaan pemilu yang dibungkus kembali ke UUD 1945,” tutur Said Didu.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.