Menu


Video Pidato di HUT PDIP Viral dan Tuai Sorotan, Megawati: Saya Memang Kuat Lho

Video Pidato di HUT PDIP Viral dan Tuai Sorotan, Megawati: Saya Memang Kuat Lho

Kredit Foto: YouTube/PDI Perjuangan

Konten Jatim, Surabaya -

Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri menyinggung tentang profesionalisme media massa di Indonesia saat menghadriri peresmian Renovasi dan Revitalisasi Grand Inna Bali Beach Denpasar, Bali.

Mega merasa, profesionalisme perlu diperhatikan usai melihat pemberitaan dari acara itu, yang menyoal PDIP seakan menunjukkan kekuasaan di depan Presiden Jokowi. Hal ini disampaikan satu pekan setelah HUT 50 PDIP yang digelar di Jiexpo.

Baca Juga: Dulu Jadi Relawan Jokowi Hingga Dua Periode, Guntur Beberkan Alasan Lebih Pilih Ganjar Buat Jadi Presiden di 2024

"Kalau kemarin saya seperti dicap oleh media, yang ngomong wah Ibu Megawati mengeluarkan sepertinya menunjukkan kekuatannya. Saya memang kuat lho," kata Megawati, sambil tersenyum, disambut tawa undangan yang hadir, Senin (16/1/2023).

Megawati protes dibilang ingin menunjukkan kekuatan. Padahal, ia mengingatkan, PDIP memang partai politik terbesar di Indonesia. Karenanya, Mega minta jangan malah dibolak-balik karena semua elemen yang ada di PDIP sedang bekerja keras.

Soal kerja keras yang dimaksud, ia menerangkan, salah satunya seperti ketika PDIP berhasil memerahkan Bali pada Pemilu 2024 nanti. Karenanya, Megawati menekankan, itu bukan klaim semata, tapi hanya menunjukkan kerja keras PDIP.

Baca Juga: Dulu Jadi Relawan Jokowi Hingga Dua Periode, Guntur Beberkan Alasan Lebih Pilih Ganjar Buat Jadi Presiden di 2024

Setelah menanyakan kesiapan kader-kader PDIP memerahkan Bali pada Pemilu 2024, ia meminta media massa tidak memanas-manaskan orang lain dan cukup bekerja secara baik. Ia menegaskan, tidak sedang meminta pujian dari media massa.

Baca Juga: Dulu Jadi Relawan Jokowi Hingga Dua Periode, Guntur Beberkan Alasan Lebih Pilih Ganjar Buat Jadi Presiden di 2024

Namun, Megawati berharap, kerja pers seharusnya dilaksanakan sesuai etika dan berbasis perspektif yang luas. Misal, sebelum menilai dirinya, seorang wartawan seharusnya terlebih dulu melakukan riset dan pendalaman tentang sosok Megawati.

Salah satunya tentang dirinya yang membawa Indonesia ke luar dari ancaman krisis ekonomi dunia, terkena kredit macet triliunan rupiah. Hal itu, lanjut Megawati, dilakukan ketika menjadi Wakil Presiden Indonesia bersama Abdurrahman Wahid.

Jangan sampai, Megawati menegaskan, pidatonya dipotong dan di-bully. Kadang, ia merasa kesal melihat pemberitaan. Karenanya, ketika ada kesempatan bicara kepada wartawan, ingin menegaskan dirinya bukan provokator dan tidak sedang mengancam.

Baca Juga: Cerita Masa Kecil Guntur Soekarnoputra Bersama Bung Karno, Seperti Teman hingga Main Koboi-koboian

"Jangan enak-enak untuk melariskan kita di-bully nggak jelas. Ngertilah saya, dipikir saya nggak ngerti? Jangan dipikir saya tidak ngerti teknologi," ujar Mega. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.