Menu


Heboh Beredar Video Diduga Cak Nun Sebut Jokowi Bak Firaun, Luhut Binsar Pandjaitan Bak Haman

Heboh Beredar Video Diduga Cak Nun Sebut Jokowi Bak Firaun, Luhut Binsar Pandjaitan Bak Haman

Kredit Foto: Instagram/Cak Nun

Konten Jatim, Jakarta -

Belakangan ini jagat media sosial tengah diramaikan dengan beredarnya video yang diduga penceramah Emha Ainun Najib alias Cak Nun yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bak firaun.

Ceramahnya itu sontak langsung disoroti dan dipermasalahkan oleh banyak pihak.

Tak hanya menyebut Jokowi seperti Firaun, ia pun menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bak Haman.

Baca Juga: Guntur Soekarnoputra Blak-blakan Sebut Dirinya Tak Direstui Bung Karno Jadi Presiden, Rupanya Gegara Alasan Ini

Dalam ceramahnya, Cak Nun juga menerangkan jika seluruh sistem di pemerintahan telah diambil alih oleh Jokowi dan Luhut.

Tak sampai di situ, Cak Nun pun mengungkapkan bahwa Indonesia telah dikuasi oleh Qorun, yakni pengusaha Anthony Salim.

"Negara kita sesempurna dicekel (dipegang) oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apa pun," ujar Cak Nun.

"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi. Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 Naga. Terus Haman yang namanya Luhut," ucap Cak Nun seperti dikutip melalui unggahan akun Twitter @GunRomli pada Senin (16/1/2023).

Pernyataan Cak Nun ini pun sontak saja menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak, salah satunya oleh politikus Mohamad Guntur Romli alias Gus Romli.

Melalui akun Twitternya, @GunRomli mengungkapkan jika Cak Nun seharusnya tidak melontarkan pernyataan yang dirasa menghina Jokowi, apalagi, sampai menyebut Jokowi sebagai Firaun.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.