Emha Ainun Najib atau Cak Nun tengah jadi sorotan publik karena ceramahnya. Saat berceramah, Cak Nun menyamakan Jokowi seperti Firaun dan banyak orang melihatnya hal tersebut adalah penghinaan kepada kepala negara.
Tidak hanya banjir kritik, banyak orang yang menghujat budayawan tersebut. Beberapa sosok seperti Guntur Romli dan Denny Siregar juga ikut mengkritik Cak Nun.
Baca Juga: Koreksi Penyebutan Firaun oleh Cak Nun, Budiman Sudjatmiko: Bekalnya Cuma Dongeng dan Fitnah
Bahkan di media sosial, orang ramai-ramai mengunggah foto Cak Nun yang disandingkan dengan Soeharto. Pegiat media sosial Saeful Zaman mengatakan bahwa ini pertama kalinya Cak Nun mendapatkan serangan bertubi-tubi seperti ini.
Saeful Zaman berpendapat bahwa apa yang disampaikan Cak Nun dalam ceramah sebenarnya adalah realita pada masyarakat yang disetujui oleh berbagai pihak. Tapi mungkin saja ada masyarakat tidak bisa menyampaikannya secara gamblang.
"Cak Nun hanya menyampaikan apa yang menjadi pikiran dan isi hati rakyat jelata. Memang bahasan-bahasan seperti itu (pemerintahan Jokowi) saya kira sudah jadi pembicaraan publik. Tapi tidak ada yang bisa menyampaikan seeksplisit Cak Nun, ngeri kali dengernya," ujar Saeful Zaman, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Saeful Zaman.
Saeful Zaman juga melihat bahwa pihak-pihak yang menghujat Cak Nun sepertinya buzzer dari pihak tertentu. Meski demikian ia tidak berani menyebut mereka buzzer.
"Bagaimana dengan keberanian Cak Nun menyampaikan kalimat-kalimat yang berbuah hujatan dan makian. Tapi kalau kita lihat kategorinya mereka sering bersamaan mengatakan hal-hal yang sama seperti kumpulan buzzer," jelas Saeful.
"Tadinya saya mau sebut diserang buzzer, tapi sudahlah sebut diserang saja," tukasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
