Menu


Bebek Madura Punya Ciri Khas, Apa Bedanya dengan di Surabaya dan Bebek Lainnya?

Bebek Madura Punya Ciri Khas, Apa Bedanya dengan di Surabaya dan Bebek Lainnya?

Kredit Foto: Instagram/Kuliner Bandung Juara

Konten Jatim, Jakarta -

Hidangan bebek memang seringkali jadi kegemaran masyarakat selain ayam. Meskipun rasanya mirip, kuliner bebek juga populer, termasuk bebek Madura, bebek Surabaya, dan sebagainya.

Meski termasuk serupa, keduanya tidaklah sama antara hidangan bebek di Madura dan Surabaya. Terdapat banyak perbedaan di antara dua kuliner bebek yang populer ini. Pasalnya, hampir setiap daerah punya cara dan resepnya sendiri dalam mengolah bebek.

Baca Juga: Kenalan dengan Lontong Kupang, Bahan Utama Kupang tetapi Bukan dari Kupang

Mengutip berbagai sumber, ada yang mengolahnya menjadi mie, gulai, sampai bebek ungkep yang seluruhnya punya cita rasa berbeda.

Gaya olahan bebek goreng antara di Madura dan Surabaya memang cukup mirip karena lokasi keduanya yang tak terlalu jauh. Meski begitu, tetap ada perbedaannya. Perbedaan yang mencolok ialah pada bumbunya.

Biasanya, bebek madura disajikan dengan bumbu hitam, sedangkan bebek goreng Surabaya lebih banyak disandingkan dengan masakan khas Jawa Timur lainnya, seperti dicobek, dipenyet, dan sebagainya.

Meski berbeda, bumbu hitam yang digunakan pada bebek madura memakai bahan-bahan yang cukup umum. Ini termasuk bahan utama cabe merah dan bawang yang diaduk selama dua jam hingga warnanya menghitam dan teksturnya mengental.

Baca Juga: 5 Kuliner Lontong Kupang Terenak Sidoarjo, Jangan Lupa Sejuta Manfaatnya

Uniknya, mengaduknya tak boleh berhenti atau bagian bawahnya menjadi gosong. Tak heran, butuh kesabaran dalam membuat bumbu hitam khas bebek madura.

Adapun jenis bebek yang dipakai ialah bebek kampung atau bebek cokelat karena rasanya yang dinilai lebih gurih daripada bebek lain. Setelah disajikan lengkap dengan bumbu, bebek Madura biasanya pun lebih pedas daripada bebek Surabaya. Tentunya, kembali kepada selera setiap penjual bebek yang punya racikan tersendiri.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO