Menu


Ganti Nama Jalan Ibu Kota, Yusuf Dumdum: Anies Bapak Politik Indentitas Bikin Susah Warga, Tak Tahu Dampaknya

Ganti Nama Jalan Ibu Kota, Yusuf Dumdum: Anies Bapak Politik Indentitas Bikin Susah Warga, Tak Tahu Dampaknya

Kredit Foto: Twitter/@yusuf_dumdum

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial, Yusuf Dumdum kembali menyenggol Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan yang memicu penolakan warga. 

Sejumlah warga melakukan aksi penolakan terhadap kebijakan Anies yang menganti 22 nama jalan di Ibu Kota Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Yusuf Dumdum lewat akun Twitternya Kamis, (22/06/2022) menyindir Anies Baswedan sebagai bapak politik Indentitas.

Menurutnya nama jalan yang berada di Ibu Kota sudah memiliki sejarahnya masing-masing.

Dia menyayangkan perubahan nama yang dilakukan oleh Anies Baswedan atau yang dia sebut Bapak Politik Indentitas.

"Nama-nama jalan itu sdh ada nilai historisnya, tapi kenapa dirubah seenaknya oleh bapak politik identitas @aniesbaswedan?," tulisnya.

Tak hanya itu, dia bahkan mempertanyakan apakah tidak ada yang lebih penting ketimbang menganti nama jalan.

Baca Juga: Ngomong Soal Kemajuan Jakarta, Yusuf Dumdum Bentak Anies: Bapak Politik Identitas Gak Punya Malu! Dasar Tukang Ngibul

Dia menilai penolakan warga terhadap perubahan nama tersebut sangatlah wajar.

"Apakah tak ada yg lebih urgensi ktimbang sibuk ganti nama jalan ? Trus kalau ditolak warga gimana?," tulisnya.

Dalam cuitan tersebut dia juga menyertakan infografis yang ada gambar warga dan keterangan di bawahnya.

"Anies bapak politik indentitas, bikin susah warga, gak tahu dia dampak dari ganti nama jalan," tulis keterangan pada infografis tersebut.

Dalam foto tersebut juga dirinci apa saja dampak dari bergantinya nama jalan tersebut.

"Sertifikat rumah, data alamatnya harus diganti, IMB, KK, dan KTP nya harus ganti, BPKB & STNK kudu balik nama. Sedangkan yang berbisnis harus ganti alamat pada dokumen, akte notaris, TDP, NPWP, SIUP," tulisnya.

Sontak postingan tersebut dibanjiri komentar warganet, dengan beragam komentar.

"Terus BPK politik identitas tersebut siapa yang melahirkan ??siapa  bidanya ?? penasaraan," tulis @li*****re.

"Biaya pindah alamat itu 1i Harga mobil, misalkan 300.000.000,-, maka biaya ganti alamat RP 3.000.000,- Loh ini kan pindah alamat, kalau ganti gimana? Pikir sendiri ya..," tulis @Gu****sa.

"Gak usah ganti alamat dulu lha..Ngerembet kemana mana ..Mahal biaya mutasi BPKB kendaraan," tulis @ag******ad.

"Segala urusan birokrasi tidak ada yang gratis, tetap mengeluarkan biaya, minimal transport / parkir. yang jelas, repooot.," tulis @pa****ji.

Baca Juga: Bicara Indeks Kebahagiaan Warga Jakarta, Gun Romli Blak-blakan: yang Bahagia kan Cuma Anies dan Buzzernya

"Klo ganti nama jalan berarti KTP, SIM, STNK dan surat2 penting lain yg berhubungan alamat rumah harus ganti. Itu dy ga mikir??," tulis @Di***71.

Sebelumnya, Anies meminta warga untuk tidak khawatir soal data kependudukan akibat perubahan 22 nama jalan di Ibu Kota. 

Anies memastikan pihaknya telah berkonsultasi dengan instansi terkait sebelum mengubah nama jalan.

Gubernur DKI itu, bahkan menjamin nama-nama jalan yang dulu masih berlaku di sistem data kependudukan. 

Nantinya, instansi-instansi terkait melakukan penyesuaian data dengan nama jalan baru saat warga memperbarui data kependudukan ataupun dokumen lain yang memuat alamat. []

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO