Menu


Bahas Orde Kekuasaan Firaun, Amien Rais: Jadi Pelajaran Moral Bagi Penguasa

Bahas Orde Kekuasaan Firaun, Amien Rais: Jadi Pelajaran Moral Bagi Penguasa

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mengatakan, Firaun dalam Alquran digambarkan sebagai raja yang paling kejam dan melakukan apa saja untuk mencapai kekuasaannya. Menurut Amien, kisah Firaun ini bisa jadi pelajaran moral bagi penguasa masa kini. 

"Ada sejumlah ciri kekuasaan Firaun yang dapat dijadikan pelajaran sejarah dan moral bagi penguasa yang dipinjamkan kekuasaan oleh Allah SWT," kata Amien di kanal YouTube-nya, Kamis (19/1/2023).

Baca Juga: Bahas Orde Kekuasaan Firaun, Amien Rais Sebut Buzzer Sebagai Penjilat

Mantan Ketua Umum PAN ini kemudian menjelaskan beberapa ciri kekuasaan Firaun. Pertama, Firaun kerap menindas rakyatnya dengan menerapkan peraturan yang keji, seperti membunuh bayi laki-laki yang baru lahir di depan ibu kandungnya.

Firaun juga disebut membangun kesatuan elit untuk mempertahankan kekuasaannya yang zalim dan biadab. Amien menyebut Firaun sebagai elit politik, Qorun sebagai elit ekonomi, sementara Haman menjadi elit teknokratik.

"Qorun berasal dari Bani Israil seperti halnya Musa tetapi bisa menjadi makhluk yang paling kaya di zamannya," ungkap Amien Rais.

"Sementara Haman pernah disuruh Firaun membangun menara setinggi mungkin supaya Firaun dapat memanjat menara itu untuk melihat apakah ada Tuhan di langit," sambungnya.

Lebih lanjut, Amien Rais juga menjelaskan bagaimana sifat Firaun yang membeci adanya pihak oposisi. Firaun diceritakan tidak suka dengan rakyat yang menentang kebijakannya.

Raja Mesir ini bahkan tak segan untuk mengeksekusi mereka yang memiliki pendapat berbeda dengan dirinya. 

Baca Juga: Amien Rais Gambarkan Sosok Firaun: Membangun ‘Kesatuan Elite’ untuk Mempertahankan Kekuasaan

"Firaun itu paling benci kalau melihat ada pendapat berbeda di kalangan rakyatnya.  Dia bisa sangat bengis dan kejam," ujar Amien. 

"Dia (Firaun) memotong kaki dan tangan secara menyilang dan menyalip. Ratusan tukang sihir di tiang salib karena akhirnya berbeda pendapat dengan Firaun," imbuhnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO