Menurut pengamat sosial dan politik Tatok Sugiarto, informasi yang dimiliki Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjadi penyebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Surya Paloh diniliai banyak mengetahui tentang Pilpres 2019 yang memenangkan Jokowi karena menjadi salah satu partai pengusungnya. Sehingga Presiden Jokowi pasti mempunyai banyak pertimbangan untuk melakukan reshuffle kabinet.
Baca Juga: Koalisi Jokowi Makin Memanas, Reshuffle Kabinet Hanya Isu?
"Surya Paloh bukan orang sembarangan dia banyak mengetahuai tentang PILPRES kemarin, Jokowi pasti banyak pertimbangan," ungkapnya, dikutip oleh fajar.co.id dari Twitter @QianzyZ.
Sebelumnya, isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo bergema sejak akhir 2022. Namun reshuffle yang dimaksud tak kunjung terjadi, bahkan belum lama ini disebut tidak dilakukan pada bulan Januari 2023.
"Aduh ya Allah saya harus cerita apalagi, enggak ada cerita reshuffle. Nggak ada, nggak ada reshuffle (Januari), Februari? Ya nggak tahu," terang Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, beberapa waktu lalu.
Menariknya, pernyataan ini muncul tidak lama setelah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dikabarkan bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marives) Luhut Binsar Pandjaitan di London, Inggris.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO