Menu


Faizal Assegaf Bilang Misi politik Surya Paloh & Anies Baswedan Sangat Bertolak Belakang, Alasannya Karena Ini..

Faizal Assegaf Bilang Misi politik Surya Paloh & Anies Baswedan Sangat Bertolak Belakang, Alasannya Karena Ini..

Kredit Foto: Tangkapan Layar YouTube

Konten Jatim, Jakarta -

Kritikus Faizal Assegaf tak henti-hentinya menyoroti tensi perpolitikan Indonesia, apalagi sejak sejumlah partai politik menyebutkan calon yang bakal di usung pada Pilpres 2024 mendatang.

Ditambah lagi Partai NasDem pimpian Surya Paloh mengumumkan tiga calon kandidat yang bakal mengikuti kontestasi politik pada 2024.

Tiga nama tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Andika Perkasa.

Menariknya, ketiga nama tersebut merupakan kader eksternal, karena NasDem memang sudah sepakat tidak mengusung calon internal dalam Pilpres 2024.

Namun, pegiat sosial media (Medsos) Faizal Assegaf  malah mengatakan misi politik Surya Paloh dan Anies Baswedan sangat bertolak belakang.

"Misi politik Surya Paloh & @aniesbaswedan sangat bertolak belakang.," tulisnya pada akun Twitter @Faizalassegaf, Kamis, (23/06/2022).

Baca Juga: Ngakak Abis! Faizal Assegaf Sebut Tiga Lelucon Jelang Pilpres 2024, Apa Aja?

Bukan tanpa alasan, menurutnya sangat jelas kedua tokoh tersebut berada pada basis dukungan yang kontras.

Hal ini terlihat sejak pemilihan Gubernur DKI Jakarta, hingga pada Pilpres 2019 lalu.

"Begitu jelas & terang, kedua tokoh berada pd basis dukungan yg kontras sejak Pilgub DKI hingga Pilpres 2019," tulisnya. 

Namun, katanya jika hal ini ditelusuri lebih dalam sangat sulit untuk menghilangkan jejak masa lalu.

"Bila dibedah scr jujur, sulit menafikan jejak & realita politik. Knp bisa disatukan oleh JK?," tulisnya.

Menurutnya, perpaduan dua tokoh politik yang anti oligarki dan pro oligarki akan menguntungkan pengusung politik kompromi.

Baca Juga: Waduh! Faizal Assegaf Samakan Nasib Anies dengan Gatot Nurmantyo, Korban PHP Parpol

"Perpaduan tokoh anti oligarki & pro oligarki jelang Pilpres, menagaskan kemenangan bg pengusung politik kompromi," tulisnya.

"Sementara basis pendukung yg terlanjur digiring anti oligarki, terpaksa harus digembala demi melayani agenda elite Parpol. Lantas dimana esensi perjuangan keadilan?," tulisnya. 

Dia juga menilai hanya sedikit dari politikus yang bersikap kritis, seakan, katanya mereka kehilangan akal sehat.

Oleh karenanya, sebagai masyarakat dia meminta untuk membuka ruang diskusi terkait tensi politik akhir-akhir ini.

"Lucunya, sedikit dari mereka yg mengklaim bersikap kritis, seolah kehilangan narasi & akal sehat. Tak bernyali berbicara jujur utk membedah akrobat politik tsb utk menemukan apa esensinya dari perbaduan oligarki & anti oligarki jelang Pilpres? Ruang dialog mesti dibuka!," demikian tulisnya. []

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO



Berita Terkait