Menu


Ongkos Haji Diwacanakan Naik, Pengamat: Uang Jemaah Barangkali Dipakai untuk ‘Pihak Ketiga’

Ongkos Haji Diwacanakan Naik, Pengamat: Uang Jemaah Barangkali Dipakai untuk ‘Pihak Ketiga’

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Biaya haji tahun 2023 diperkirakan naik drastis. Sebelumnya, biaya ibadah haji sebesar Rp 39,8 juta. Kini, rincian biaya haji 2023 per jamaah menjadi Rp 69.193.733,60.

Hal itu menjadi perhatian pengamat politik Rocky Gerung. Menurutnya, bisa jadi kelebihan uang yang dibayarkan oleh para calon Jemaah haji itu justru dipakai pemerintah untuk membantu menghadapi krisis ekonomi negara.

“Kalau besok terjadi krisis ekonomi karena kesulitan ekonomi dan kita dipaksa oleh negara-negara kreditur untuk bayar, pasti dipakai uang ini,” ujar Rocky, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga: Jika Ingin Menang, PDIP Hanya Bisa Pilih Puan Maharani atau Ganjar Pranowo untuk Maju Capres

“Tetapi negara bilang ‘ya nggak mungkin uang itu nggak akan dipakai’,” sambungnya.

Rocky lantas menyinggung kembali penggunaan uang di Bank Indonesia (BI) yang dipakai untuk kepentingan negara dengan memberikannya kepada pihak ketiga.

“Orang bilang ya apa jaminannya? sama seperti penempatan dolar di bank Indonesia yang dijanjikan nggak akan dipake untuk pihak ketiga, buat pihak mana kalau begitu? jadi kita lihat kontrasnya,” kata Rocky.

Mareka yang disebut para oligarki itu, kata Rocky, akan diberi insentif oleh BI supaya menyimpan uang yang mereka punya di BI, bukan di bank-bank komersial.

Baca Juga: Anak Haji Lulung Dicopot Jabatannya dari PPP, Diduga Gegara Dukung Anies

“Kan memberi insentif pada oligarki untuk taroh uang itu adalah komersialisasi, kan di Indonesia gak boleh lakukan akivitas itu, dia hanya boleh jadi jembatan untuk simpan pinjam,” ujar Rocky.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman