Bagaimana elektabilitas Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar? Pertanyaan tersebut mulai menyeruak di kalangan publik ketika artikel ini dipublikasikan pada Selasa (24/1/2023).
Ini dikarenakan pada Senin (23/1/2023), PKB baru saja mengadakan Sekretariat Bersama (Sekber) dengan Partai Gerindra yang mengusung Ketua Umum mereka, Prabowo Subianto, menjadi calon presiden (Capres) 2024 mendatang.
Baca Juga: Profil Muhaimin Iskandar, Pasangan Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024?
Nama Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, disorot lantaran dianggap hanya tinggal menunggu waktu sebelum baik itu PKB maupun Partai Gerindra menyebutkan Capres maupun Cawapres mereka untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Tentunya, elektabilitas menjadi hal penting untuk mengetahui kelayakan, dalam kasus ini Cak Imin, dalam menjadi pemimpin. Meskipun begitu, patut diingat kalau elektabilitas bukanlah hal absolut dalam politik dan tidak bisa dijadikan sebagai acuan mutlak untuk menguji kelayakan seorang tokoh dalam memimpin.
Baca Juga: Kala Jenderal Sudirman Digotong Demi Bertugas di Perang Gerilya
Nama Cak Imin bukan sosok yang mempunyai elektabilitas tinggi. Ini mengacu kepada hasil dari beberapa lembaga survei di Indonesia seperti Lembaga Survei Poltracking, Lembaga Survei Political Weather Station (PWS), Lembaga Survei Indikator, Lembaga Survei Saiful Muljani, Lembaga Survei Magna Charta Politika dan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
