Menu


Rencana Kenaikan Biaya Haji, Pengamat Meragukan: Ada Motif Lain

Rencana Kenaikan Biaya Haji, Pengamat Meragukan: Ada Motif Lain

Kredit Foto: Instagram/Yaqut Cholil Qoumas

Konten Jatim, Jakarta -

Perdebatan menaikkan biaya haji dari Rp 39,8 juta menjadi Rp 69,1 juta menuai respon positif dan negatif. Rencana itu sendiri diajukan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Pakar Kebijakan Publik dan Ekonom Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat turut menyorot tajam rencana biaya ibadah haji naik secara signifikan. Menurutnya, kenaikan itu tidak logis dan menimbulkan kecurigaan publik terkait adanya kepentingan lain.

Baca Juga: Pro Kontra Kenaikan Biaya Haji Menjadi 69 Juta, Pemerintah Diminta Tidak Membebani Umat

“Hal ini membuat publik curiga ada motif lain di balik kenaikan biaya haji ini karena penurunan manfaat ini menjadi tidak logis,” kata Achmad dalam keterangan resmi, Selasa (24/1/2023).

Achmad tak menampik bahwa ibadah haji selama ini memang lebih mudah dilakukan bagi umat Islam yang sudah mampu. Meski demikian, Achmad tetap mengingatkan tugas pemerintah yang wajib memastikan masyarakat mendapat kemudahan dalam mewujudkan salah satu rukun Islam tersebut.

Salah satunya, lanjutnya, pemerintah wajib memberikan fasilitas agar ibadah haji yang dilakukan umat Islam Tanah Air bisa dipermudah. Ini demi membuka kesempatan bagi banyak umat Muslim di Indonesia untuk menuaikan ibadah haji.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.