Menu


dr. Zaidul Akbar Sebut Rasa Dendam Bisa Berdampak pada Kesehatan Tubuh

dr. Zaidul Akbar Sebut Rasa Dendam Bisa Berdampak pada Kesehatan Tubuh

Kredit Foto: YouTube/dr. Zaidul Akbar Official

Konten Jatim, Jakarta -

Pendakwah dan praktisi pengobatan sunnah, dr. Zaidul Akbar menyebut bahwa rasa dendam yang dimiliki pada orang lain bisa berdampak pada kesehatan tubuh manusia.

Hal ini dia beberkan kala menjawab pertanyaan dari salah satu hadirin.

Secara tegas ia menyebut, tak memaafkan dan punya dendam pada orang lain bakal berdampak negatif pada tubuh.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap Penyebab Sakit pada Wanita

"Apakah ada kondisi hati hubungannya dengan kondisi hati misalkan kalau ada dendam dan tidak memaafkan dengan kesehatan tubuh? Jelas," jawabnya secara tegas, seperti dilihat dari kanal YouTube Assabil Channel, dikutip Konten Jatim pada Jumat (3/2/2023).

dr. Zaidul lantas membeberkan sebuah cerita.

Dalam ceritanya, ia menuturkan, ada seorang ibu-ibu yang mbatin (membatin) karena suaminya menikah lagi dengan wanita lain.

Perasaan itu dibiarkan terus-menerus, dan akhirnya sang ibu-ibu tadi terkena penyakit kanker getah bening.

"Saya pernah ketemu ibu-ibu ya. Ibu itu datang ke saya waktu saya masih praktik. Jadi ibu itu tiba-tiba kasih saya laporan dia kena kanker getah bening kalau nggak salah. Wajahnya tuh nelongso, sedih banget," ucap dr. Zaidul mengawali cerita.

"Lalu panjang lebar saya tanya-tanya, ujung-ujungnya ternyata dia punya suami yang suaminya tuh nikah lagi dan dia mbatin tok (membatin saja)," tambahnya.

Maka dari cerita itu, dapat diambil kesimpulan bahwa perasaan negatif yang dibiarkan secara terus-menerus bakal memengaruhi fisiologi organ tubuh manusia.

"Perasaan itu kalau dibiarkan terus menerus, dia pasti memengaruhi fisiologi organ. Marah berlebihan pasti menurunkan sistem imun. Benci berlebihan pasti menurunkan sistem imun," ungkapnya.

Baca Juga: Sudah Baca Alquran Tapi Tidak Dapat Feelnya? Begini Kata dr. Zaidul Akbar

Maka dari itu, dr. Zaidul menyarankan untuk menjaga keseimbangan emosi.

"Jadi dalam Islam dikatakan, sedih, marah, bahagia itu harus seimbang semua. Nggak boleh berlebihan," tandasnya.