Menu


Pendukung Anies Kerap Puji JIS sebagai Mahakarya, Dosen UI: Kejadian Konser Dewa 19 Menjungkirbalikkan Pujian Itu

Pendukung Anies Kerap Puji JIS sebagai Mahakarya, Dosen UI: Kejadian Konser Dewa 19 Menjungkirbalikkan Pujian Itu

Kredit Foto: Twitter/Adriansyah Yasin

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial, Ade Armando ikut mengomentari ramainya keluhan dari para penonton Dewa 19 atas fasilitas pendukung Jakarta International Stadium (JIS).

Diketahui, konser bertajuk "Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya Dewa 19" digelar pada Sabtu (4/2/2023) lalu. Para Baladewa dan Baladewi, sebutan untuk fans Dewa 19, mengeluhkan soal tempat parkir yang terbatas, akses yang sulit dijangkau transportasi umum, serta tidak adanya akses trotoar yang layak.

Menanggapi soal itu, Ade menyebut bahwa kejadian itu justru menjungkirbalikkan puji-pujian yang selama ini dilontarkan para pendukung Anies Baswedan terhadap JIS.

Baca Juga: JIS Banyak Dikeluhkan Penonton Dewa 19, Loyalis Ganjar: Saya Tak Sabar Tunggu Komentar Pecinta Anies

Pasalnya, para pendukung Anies kerap menyebut JIS sebagai mahakarya Anies dari Jakarta untuk Indonesia.

Tak hanya itu, mereka juga kerap menggelorakan kehebatan JIS dan menyebut stadion itu sebagai kebanggaan Indonesia.

Puji-pujian itu, kata Ade, langsung dijungkirbalikkan dengan banjirnya keluhan soal fasilitas pendukung di JIS.

"Selama ini kan pendukung Anies menggelorakan kehebatan JIS, sebagian dengan bangga menyatakan JIS adalah karya besar Anies, tapi apa yang terjadi Sabtu lalu menjungkirbalikkan segenap puji-pujian itu," ujarnya dalam kanal YouTube COKRO TV, dikutip Konten Jatim pada Selasa (7/2/2023).

Pada kanal tersebut, dosen Universitas Indonesia (UI) itu juga mengutip komentar dari Jhon Sitorus, pegiat media sosial yang juga hadir menonton konser tersebut.

Menurut Jhon, ada empat persoalan di JIS: sound system yang buruk, aksesibilitas transportasi umum, area parkir yang sedikit, hingga arah pintu keluar area stadion yang terbatas.

Selain Jhon, eks Ketua Umum (Ketum) Ganjarist, Eko Kunthadi juga menyebut bahwa menonton konser atau pertandingan di JIS harus menjaga kesabaran dan keimanan.

Menurut Ade, kritik dari Jhon dan Eko itu tidak mengada-ada.

Pasalnya, fasilitas JIS memang semrawut dan seolah tak direncanakan dengan matang.

Baca Juga: JIS Dikeluhkan Penonton Dewa 19, Gilbert PDIP: Apanya yang Internasional? Tapi Anies Ngotot dengan Nama Itu

"Kritik Jhon dan sindiran Eko bukannya mengada-ada. Fasilitas publik JIS semrawut dan seolah tak pernah direncanakan dengan matang," paparnya.

Maka, menurutnya, tak mengherankan jika PSSI menolak mengizinkan JIS jadi tempat pertandingan internasional.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait