Menu


Kenapa Seseorang Bisa Mengalami Insomnia? Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Kenapa Seseorang Bisa Mengalami Insomnia? Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Kredit Foto: YouTube/dr. Zaidul Akbar Official

Konten Jatim, Jakarta -

Banyak orang yang mungkin kerap mengalami gangguan insomnia alias sulit tidur.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), insomnia adalah suatu kondisi di mana seseorang tak mampu untuk mencukupi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Faktor penyebab insomnia pun beraneka ragam, mulai dari stress, depresi, kafein, pola makan yang buruk, hingga efek samping pengobatan.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar: Allah SWT Umumkan Perang untuk Pelaku Riba

Hal ini pula yang disoroti oleh pendakwah dan praktisi pengobatan sunnah, dr. Zaidul Akbar.

"Sekarang kan gini kita lihat banyak sekali kasus-kasus di mana orang zaman sekarang ini susah tidur, atau mungkin bahasanya itu insomnia. Kenapa orang bisa mendapatkan penyakit atau keluhan seperti itu?" ujarnya mengawali video, dikutip Konten Jatim dari kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Selasa (7/2/2023).

Menurutnya, hal itu terjadi lantaran banyak orang sekarang yang lebih sering menatap layar gadgetnya dibandingkan memandang cahaya alami ciptaan Tuhan, seperti matahari.

"Karena harusnya matanya memandang matahari tapi matanya memandangnya bukan matahari. Handphone misalnya. Bangun tidur yang dilihat bukan matahari (tapi) handphone," tambahnya.

Maka dengan kebiasaan buruk itu, manusia jadi mudah terganggu (disrupted), termasuk dalam urusan istirahat atau tidurnya.

"Apa yang terjadi? Disrupted dia. Terganggu, itu salah satu contohnya," terangnya.

Maka untuk mengatasi gangguan insomnia, yang bisa dilakukan yakni dengan mulai membiasakan diri tak sering melihat layar handphone.

"Makanya bangun tidur jangan lihat handphone, lihat apa? Ya lihat alam," ungkapnya.

Baca Juga: Riba Punya Beragam Efek Buruk, dr. Zaidul Akbar: Itulah Perang Sebenarnya

Ia juga memaparkan, bahwa orang saleh zaman dahulu kerap memandang cahaya bulan di malam hari sembari berbaring.

"Begitu kebiasaan orang-orang saleh zaman dulu, mereka tuh memandangi ciptaan Allah bahkan bulan itu dipandangi sambil berbaring," tandasnya.