Menu


Bicara soal Money Politics, Rocky Gerung Singgung Jokowi yang Suka Bagi-bagi Goodie Bag

Bicara soal Money Politics, Rocky Gerung Singgung Jokowi yang Suka Bagi-bagi Goodie Bag

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Menjelang pesta demokrasi, politik Indonesia kerap diwarnai dengan praktik kotor politik uang (money politics).

Masyarakat diberi beragam kenikmatan, seperti misalnya uang hingga sembako, dengan syarat, mau memilih yang memberinya itu di kontestasi pemilihan umum (pemilu).

Hal ini pula yang disoroti oleh pengamat politik Rocky Gerung.

Baca Juga: Masif Terjadi Jelang Pemilu, Rocky Gerung Punya Saran Ini untuk Bersih dari Money Politics

Menurutnya, dengan kondisi Indonesia di mana mayoritas penduduknya berpendapatan rendah, bakal berbahaya untuk praktik politik uang itu sendiri.

Sebab, kata dia, di sini money politics kerap digunakan untuk menyogok perut rakyat yang lapar.

Beda halnya dengan di luar negeri di mana politik uang digunakan untuk membeli peralatan kampanye.

"Ya itu bahayanya Indonesia yang pendapatan rakyatnya rendah, money politics tuh nggak ada arahnya tuh. Lain di negara-negara maju yang money politics memang relawan itu mau cari sasar para pendukung, dan money politics dimaksudkan untuk membeli peralatan kampanye. Kalau di sini untuk menyogok perut rakyat yang lapar," ujarnya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, dikutip Konten Jatim pada Rabu (8/2/2023).

Lebih lanjut papar Rocky, si penerima money politics tak punya pandangan ideologis, karena mereka hanya fokus untuk mengejar amplopnya.

"Dia (penerima politik uang) enggak punya pandangan ideologis, yang penting dia tahu saya mau ngejar amplop. Itu intinya kan," paparnya.

Ia menuturkan, semua itu menjadi berantakan sebab tak ada pendidikan politik yang baik.

Rocky lantas menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya membuat ini menjadi kacau.

Sebab bukan tanpa alasan, ia menyebut Jokowi kerap membagi-bagikan goodie bag atau hadiah ke masyarakat.

Maka dengan itu, masyarakat mengejarnya bukan untuk mengetahui konsep di kepalanya soal kebijakan-kebijakan yang ditelurkannya, melainkan justru untuk mengejar hadiahnya.

"Ini berantakan sebetulnya kalau enggak ada pendidikan politik. Yang buat ini kacau siapa? Pak Jokowi sendiri," tambahnya.

"Karena Pak Jokowi bagi-bagi goodie bag itu, entah dia di tempat semua konstituen. Jadi orang ngejar pak Jokowi karena goodie bag-nya bukan karena ada konsep di kepala Pak Jokowi tentang Indonesia. Kan itu mengejar hadiah, bukan mengejar 'apa yang dimaksud dengan Pak Jokowi sebagai sumbangan BLT', kan orang mau tahu itu," ungkapnya.

Baca Juga: Isu Utang Rp50 Miliar Bisa Dinilai Publik sebagai Serangan untuk Halangi Anies Baswedan

Politik Indonesia, kata Rocky, menjadi dangkal dengan politik uang yang hanya untuk menyogok perut rakyat itu.

"Jadi kelihatannya politik kita jadi dangkal karena money politics itu efeknya hanya untuk menyogok perut rakyat bukan membeli otak rakyat," tandasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024