Menu


Jelang Pilpres 2024, Partai Politik Ditantang untuk Usung Cawapres dari Agama yang Bukan Islam, Berani Gak?

Jelang Pilpres 2024, Partai Politik Ditantang untuk Usung Cawapres dari Agama yang Bukan Islam, Berani Gak?

Kredit Foto: Dok Suara.com

Konten Jatim, Jakarta -

Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menantang partai politik (Parpol) untuk mengusung capres yang memiliki popularitas tinggi, dan cawapres dari orang yang bukan beragama Islam.

"Berani gak kira-kira untuk bisa meminimalisir politisasi agama, berani gak, okelah capresnya dari tokoh politik yang popularitasnya tinggi, hadirkan saja cawapres dari Hindu, Budha, Krisren dan lainnya," ucap Fernando EMaS, dalam diskusi publik bertajuk 'Politisasi Agama Pemicu Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme' Kamis, 7 Juli 2022.  

Hal ini bertujuan, kata Fernando, membuat suatu gebrakan untuk sebuah kepentingan politik yang lebih baik di masa yang akan datang.

Caranya, menurut Fernando dengan membangun pemilih-pemilih yang cerdas, yang melihat capres dari kemampuannya bukan dari agama yang dianutnya.

Baca Juga: Menohok, Partai Politik Disebut Kumpulkan Suara Lewat Politisasi Agama: 'Mudah Dimanfaatkan, Berbahaya Digunakan'

"Jadi gak kira-kira membuat suatu gebrakan untuk kepentingan politik masa depan yang lebih baik, membangun pemilih-pemilih cerdas. jangan yang memilih berdasarkan agama dan suku," katanya. 

Selain itu, ia juga meminta seluruh partai politik untuk mengusung calon presiden 2024 dari orang-orang yang nasionalisme.

Lebih lanjut, ia mengatakan untuk menghindari mengusung capres yang menjual agama untuk memuluskan jalannya ke Istana.

"Saya berharap parpol merekrut calon-calonya dari orang yang nasionalis, dan tidak mempolitisasi agama, jadi betul-betul berjuang bagaimana menjual kemampuannya, bukan menjual dirinya adalah agama tertentu," katanya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman