Pengamat politik Rocky Gerung menilai, Jokowi sedang menjalankan dua manuver politik di waktu yang bersamaan, yaitu mendukung calon presiden pilihannya dan menjalankan wacana penundaan Pemilu 2024.
"Nah ini yang mendua sebetulnya. Jokowi pada saat yang sama endorse presiden wakil presiden, pada saat yang sama dia ingin menunda Pemilu," kata Rocky Gerung, dikutip dari YouTube pribadinya, Senin (20/2/2023).
Baca Juga: Bukan Silaturahmi, Kunjungan Dubes Amerika ke PKS Disebut Kode untuk Jokowi Agar Tak Tunda Pemilu
Filsuf dari Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa Jokowi tengah diliputi kecemasan, meski dirinya tak menunjukkan secara terang-terangan di depan publik.
"Kendati suka becanda, Pak Jokowi dia cemas. Jadi dia mesti pasang semua semua jebakan di semua lubang tikus tuh. Padahal tikusnya itu tahu cara melompati jebakan," ujar dia.
"Ini yang uniknya di Indonesia ada seorang presiden yang nggak jelas mau apa. Mau endorse Prabowo tapi pada saat yang sama gelagatnya adalah penundaan Pemilu. Ini juga bikin jengkel sebetulnya," selorohnya.
Rocky Gerung lantas menyebut Jokowi sebagai sosok yang oportunis. Dia juga memprediksi, sang presiden akan bekerjasama dengan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mardiono dan pejabat daerah untuk mempersiapkan penundaan Pemilu.
Baca Juga: Dubes AS ke PKS, Sinyal Peringatan Amerika Serikat untuk Jokowi
"Kita anggap saja Pak mardiono ini adalah dubes PLT sambil memantau. Tapi bukan memantau, dia mengkondisikan bahwa akan ada kesulitan ekonomi oleh karena itu nanti siap-siap penundaan Pemilu," kata Rocky Gerung.
"Jadi akan ada kerjasama antara istana dengan pejabat daerah yang terutama sudah diangkat oleh pak Jokowi, 80% di jawa udah diangkat, 60% seluruh Indonesia juga udah diangkat. Jadi persiapan penundaan pemilu bisa lebih cepat dari persiapan pemilunya."
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
