Menu


Cara Mengatasi Istri yang 'Keras Kepala' dalam Rumah tangga Kata Ustadz Adi Hidayat

Cara Mengatasi Istri yang 'Keras Kepala' dalam Rumah tangga Kata Ustadz Adi Hidayat

Kredit Foto: Pinterest

Konten Jatim, Jakarta -

Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengajarkan cara menghadapi pasangan, baik suami atau istri, yang memiliki watak keras kepala. Biasanya sifat ini muncul ketika terjadi perselisihan dalam rumah tangga.

Dijelaskan UAH, pasangan sejatinya sosok terbaik yang dikirimkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada kita. Pasangan adalah sosok yang mengantarkan kita lebih dekat dengan surga.

Baca Juga: Menyikapi Masalah Rumah Tangga dalam Islam, Salah Satunya dengan Bersabar

"Saya sudah sampaikan kepada antum, ketika antum dititipi oleh Allah SWT pasangan kehidupan, maka pasangan itu yang terbaik, untuk bisa mengantarkan antum ke surga sepanjang melihatnya dengan jernih," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Pasangan terbaik juga sudah diterangkan dalam Al-Quran Surah ke 24 ayat ke 26:

"Orang yang kurang baik bertemu dengan yang kurang baik lagi, orang yang baik bertemu dengan yang baik lagi," jelasnya.

"Ketika antum bercita-cita mendapatkan pasangan yang bisa mengantarkan ke surga, maka Allah kirimkan pasangan yang membuat antum banyak pahala, yang bisa mengantarkan antum ke surga," lanjutnya.

Ustadz Adi Hidayat lantas memberi contoh Nabi Nuh AS yang sabar dalam menyikapi sikap istrinya. Istri Nabi Nuh AS diketahui tidak beriman dan tidak mau menuruti suami. 

"Nabi Nuh AS punya masalah dengan istrinya, tapi beliau sabar. Istri Nabi Nuh AS gak mau beriman tapi istri Anda masih mau beriman," ujar sang ustaz.

Maka, solusi yang tepat dalam mengatasi persoalan rumah tangga menurut Ustadz Adi Hidayat adalah bersabar. Dengan sabar, Allah semakin mendekatkan kita kepad surga-Nya.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar: Dalam Islam, Kunci Pengobatan adalah Ikhlas dan Sabar

"Allah titipkan tipikal istri seperti itu karena boleh jadi Allah mempercepat jalan Anda ke surga," tutur UAH. 

"Pertama bersabarlah, karena tidak ada istri yang sempurna, seperti tidak ada suami yang sempurna. Kita ini manusia bukan malaikat. Jadi kalau antum paham istri antum bukan malaikat, antum engga usah tutup banyak kesalahan darinya," tutur UAH.

"Justru kesalahan itu muncul supaya diperbaiki, Alhamdulillah," tutupnya.