Menu


dr. Zaidul Akbar: Qalbu Anak adalah Warisan Orang Tua

dr. Zaidul Akbar: Qalbu Anak adalah Warisan Orang Tua

Kredit Foto: YouTube/dr. Zaidul Akbar Official

Konten Jatim, Jakarta -

Pendakwah dr. Zaidul Akbar menyebut bahwa qalbu atau hati anak adalah warisan dari orang tuanya. Ia menuturkan, emosi atau perasaan yang dimiliki orang tua bakal menurun juga pada anaknya nanti.

"Dia sakit raga atau sakit hati atau sakit qolbu itu ya, nah ini adalah hasil yang saya jelaskan tadi di awal, adalah hasil dari warisan orang tua kita ya," ujarnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip Konten Jatim pada Kamis (23/2/2023).

"Orang tua yang katakanlah misalkan Bapak Ibu yang dia mewariskan kecurigaan pada anaknya, dalam bentuk apa? Misalkan saat sedang hamil si ibu tadi terus curiga sama suaminya, maka anak yang ada pada kandungan dia akan mewarisi gen curiga tadi," lanjutnya.

Baca Juga: Wanita Kerap Dinilai sebagai Makhluk Lemah, dr. Zaidul Akbar: Laki-laki Pengecut adalah yang Berani Pukul Istrinya

dr. Zaidul lantas memberikan contohnya.

Ia menerangkan, apabila sang ayah kurang memberikan kasih sayang pada anaknya semasa kecil, tentunya anaknya bakal merasa miskin kasih sayang nantinya.

"Kalau sang bapak dalam kondisi istrinya mengandung atau anaknya itu dalam fase 0 sampai 5 tahun misalkan Bapak itu tidak mencurahkan kasih sayang kepada anaknya, maka anak itu akan punya warisan gen kekurangan atau defisit atau miskin kasih sayang dari sang bapak," terangnya.

Maka dari itu, pentingnya mengelola emosi atau perasaan, agar emosi yang diwariskan pada anak merupakan emosi yang baik nantinya.

"Jadi perasaan atau emosi itu warisan dari orang tua kita," ucapnya.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar: Dalam Islam, Kunci Pengobatan adalah Ikhlas dan Sabar

"Jadi orang tua yang cenderungnya ketakutan, bapak ibunya yang tidak memberikan kasih sayang kepada anaknya, atau orang tua yang tidak pede dengan dirinya, maka yang akan tercetak dalam tubuh anaknya dalam bentuk cetakan-cetakan gen atau DNA tersebut adalah hasil dari itu tadi, hasil dari emosi yang dirasakan oleh sang bapak tadi atau sang ibu tadi," ungkapnya.