Komnas Perempuan menjadi salah satu lembaga yang paling disorot dalam kasus polisi tembak polisi antara Brigadir J vs Bharada E.
Pasalnya Komnas Perempuan tampak terburu-buru dalam membuat pernyataan pada kasus yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu.
Diketahui, dalam yang menewaskan Brigadir J itu Komnas Perempuan membenarkan adanya pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Pernyataan Komnas Perempuan itu pada akhirnya menjadi sorotan dan ditanggapi oleh banyak kalangan.
Salah satu yang menyoroti pernyataan Komnas Perempuan itu adalah aktivis senior Sudarsono Saidi.
Baca Juga: Soal Kasus Tewasnya Brigadir J, Polri Dinilai Hanya Memiliki 2 Pilihan untuk Perbaiki Nama Institusi, Mana yang Akan Diambil?
Lewat akun Twitter miliknya, Sudarsono justru menilai bahwa pernyataan Komnas Perempuan adalah sebuah blunder.
Sudarsono juga meyakini bahwa Komnas Perempuan bakal menjadi salah satu lembaga yang malu secara institusi.
"Yang akan bakal malu secara institusi itu di antaranya KOMNAS PEREMPUAN," kata Sudarsono, dikutip Konten Jatim dari akun @saidi_sudarsono, Minggu (17/7/2022).
"Komnas sudah keburu berstatemen menjadi stempel bila Nyonya Besar memang mengalami pelecehan oleh Brigadir J," terangnya.
Yang akan bakal malu secara institusi itu di antaranya KOMNAS PEREMPUN.
— Sudarsono Saidi (@saidi_sudarsono) July 16, 2022
Komnas sudah keburu berstatemen menjadi stampel bila Nyonya Besar mmg mengalami pelecehan oleh Brigadir J.
Bubarkan saja barengan dengan MK
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
