Menu


UAS Meradang, Video Ceramahnya soal Hukum Mencuri Air PDAM untuk Wudhu Diedit dan Dipotong-Potong

UAS Meradang, Video Ceramahnya soal Hukum Mencuri Air PDAM untuk Wudhu Diedit dan Dipotong-Potong

Kredit Foto: Instagram/ustadzabdulsomad_official

Konten Jatim, Jakarta -

Ustad Abdul Somad (UAS) tengah meradang terhadap sebuah video Tiktok berisi potongan ceramahnya tentang hukum mencuri air PDAM.

Dalam klarifikasi di akun Instagram pribadinya, UAS menyebut penggalan video tersebut disebarkan atas dasar kebencian.

"Kebencian itu datang dari hoax, hoax melahirkan kebencian. Semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah," tulis dia pada Selasa (24/5/2022).

Dalam video TikTok berisi ceramah UAS yang diunggah akun @**lah_bah****, terlihat UAS malah memprovokasi orang untuk mencuri listrik PLN dan air PDAM.

Ada caption yang bertulis seperti ini: 

"Adil bagi satu orang, belum tentu adil bagi yang lain. Ceramah begini mengajar warga satu negara untuk jai pencuri dengan alasan ketidakadilan."

"Buat saya penceramah dengan tital berderet-deret sekalipun, masih lebih hebat "kyai kampung" yang memotivasi umat untuk terus berikhtiar dengan kesabaran daripada mendorongnya jadi pencuri."

Baca Juga: Setelah UAS, Ada Lagi Penceramah yang Haramkan Tiktok, Katanya: Harom! Harom!

Pada kesempatan berikutnya, UAS kemudian mengunggah video ceramah yang asli. Durasinya lebih panjang.

Dalam video tersebut, UAS justu mengharamkan tindakan pencurian listrik PLN maupun air PDAM.

"Saya termasuk tim sosialisasi tentang fatwa haram mencuri listrik PLN," kata UAS dalam video tersebut.

Ceramah tersebut disampaikan UAS menanggapi pertanyaaan dari jamaah soal hukum wudhu menggunakan air hasil curian dari saluran PDAM. 

Menurut jemaah yang mengajukan pertanyaan, negara tidak adil dalam pendistribusian listrik dan air. Sehingga ia merasa tidak bersalah ketika mencuri listrik maupun air.

UAS kemudian membantahnya. Ia menyatakan bahwa air dan listik bukan punya negara melainkan punya umat.

"Perlu dijelaskan bahwa air dan listrik bukan punya negara. Air dan listrik punya umat. Maka mencuri air dan listrik bukan mencuri barang milik negara tapi mencuri barang milik umat," tegas UAS.

"Minta ampunnya nanti ke seluruh umat di akhirat. Maka yang selama ini suka mencuri air dan mencuri listrik, minta maaf lah sekarang."

Lebih lanjut, UAS menegaskan segala amalan seperti sholat, puasa dan zakat tidak akan berarti apa-apa di akhirat jika orang yang melakukannya mencuri.

"Amalan yang banyak habis gara-gara mengambil hak orang lain. Jangan sampai mengambil hak orang lain," ujar pria kelahiran Silo Lama, 18 Mei 1977 itu.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO