Deolipa mengatakan, saat diperdengarkan lagu rohani inilah Richard langsung menangis tersedu-sedu.
Selepas petang, Deolipa menyebut Richard akhirnya mengungkap fakta sebenarnya dari pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat ke penyidik lewat tulisan.
Richard kemudian menuliskan insiden berdarah di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli silam dalam empat lembar kertas A4. Proses itu memakan waktu hingga enam jam.
Di tengah-tengah proses penulisan, kata Deolipa, Richard sempat menanyakan konsukuensi hukum yang akan ia terima.
Baca Juga: 6 Jenis Perlindungan Darurat dari LPSK untuk Richard, di Antaranya Supaya Si Bharade E Itu Tidak Diracun Lewat Makanan dan AC
Deolipa menduga sat itu pikiran Richard masih bercabang antara tetap menjalankan skenario awal atau menyingkirkan bayang-bayang sang komandan.
Pada akhirnya, Richard memilih cara yang kedua.
Sebagai tambahan, "Hidup Ini adalah Kesempatan" adalah lagu yang pernah dinyanyikan dokter Terawan Agus Putranto saat mencuatnya konflik antara dirinya dengan IDI sekitar 2018 silam.
Berikut video lagu saat Terawan menyanyikan lagu tersebut:
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO