Demokrasi kriminal tersebut mengingatkannya pada masa kepresidenan Soeharto, yang membuat seluruh elemen masyarakat berjuang dari sifat otoriter itu menjadi demokratis.
Perjuangan itu dengan tujuan untuk mengatasi Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) seminimal mungkin pada masa itu.
Kemenangan itu diraih ketika masa kepresidenan Abdurrahman Wahid atau Gus dur, hingga BJ Habibie.
Namun, menurut Rizal, ia menilai bahwa kemenangan itu hanya sementara dan berubah secara perlahan menjadi kembali otoriter dan merusak ranah sosial politik di Indonesia.
Baca Juga: Dokumen Sidang Kasus Korupsi Minyak Goreng Bocor! Ada Nama Mantan Pejabat yang Diduga Terlibat
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024