Menu


Kenaikan Tiket Borobudur Dikaitkan dengan Cari Cuan, Opung Luhut Gak Boleh Marah, Soalnya... Ini Sejarahwan Lho yang Bilang

Kenaikan Tiket Borobudur Dikaitkan dengan Cari Cuan, Opung Luhut Gak Boleh Marah, Soalnya... Ini Sejarahwan Lho yang Bilang

Kredit Foto: Twitter/@sonora_semarang

Konten Jatim, Jakarta -

Polemik naiknya harga tiket masuk Candi Borobudur terus menjadi sorotan publik, sejak kebijakan ini dikeluarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan. 

Pro dan kontra pun mulai bermunculan dari kalangan masyarakat, mulai dari pengamat, aktivis, tokoh agama, sejarawan, arkeolog hingga masyarakat awam.

Salah satu sejarawan Indonesia Rizal atau pemilik akun Twitter @JJRizal mengungkapkan bahwa candi Borobudur urusan kebudayaan.

Ia menilai candi Borobudur yang merupakan peninggalan sejarah bukan hanya sekedar pariwisata saja, tapi menyangkut warisan kebudayaan.

"borobudur itu urusan kebudayaan, tp di tempatkan di bawah kemenko investasi, jadi jgn kaget jika yg mengemuka bkn urusan nilai budaya tp berapa untungnya," tulis @JJRizal di Twitter, dikutip Selasa, (07/06/2022). 

Dalam cuitan yang sama, ia memaparkan fenomena seperti ini, seringkali menabrak pemikiran dan nilai budaya dalam kalangan masyarakat.

Baca Juga: Tiket Masuk Borobudur Bisa Bikin Kantong Jebol! Opung Luhut Dicibir Habis-Habisan, Gimana Mau Majuin Pariwisata Kalo Patok Harga Mahal...

"ini pula yg bikin proyek pariwisata yg berkait dgn kebudayaan kerap menabrak pemikiran en nilai budaya masyarakat," lanjutnya.

Hal ini disampaikannya menanggapi pemberitaan yang beredar yaitu, mahalnya tiket masuk ke objek wisata sebesar Rp 750,000.

Cuitannya tersebut juga di tanggapi oleh Guru Besar Universitas Indonesia Ronnie Rusli.

"Yang pinter dan berani cuma Opung dan Menkeu, yang lain itu bego semua gak mampu mengurus cuma mau duduk jadi menteri saja. Presiden tau makanya dia yg dipakai," ucap @Ronnie_Rusli. 

Ronnie Rusli juga membandingkan candi Borobudur dengan budaya yang dimiliki oleh negara lain, seperti Jepang dan China.

"Orang Jepang/China yg punya budaya sdh ribuan tahun bisa liat orang dari wajahnya saja., sebelum denger bicaranya dan kemudian dengan apa yg diucapkan sambil sopan santunnya mantuk2 ala Jawa. Tapi sudah tau kelasnya dimana ini orang apa "Kakarichi atau Senmu Torisimariyaku,' katanya lagi.

Menurut salah satu warganet, tidak ada salahnya tentang siapa yang mengatur, yang jelas katanya, tidak dimanfaatkan untuk eksistensi sendiri.

"Ga masalah si siapa yg atur, asal bener dan bermanfaat utk eksistensi Borobudur itu sendiri. Toh mereka punya team work, yg gak mungkin dipakai negara kalau ga kompeten," ujar @edgymatane.

Baca juga: Gila! Umat Buddha yang Mau Sembahyang di Borobudur Ternyata Juga Kena Tarif Rp 750 Ribu, Ini Buktinya

Berbagai komentar juga datang dari yang lainnya, "Jangankan cuma urusan menteri kebudayaan dan pariwisata, Kebijakan Presiden Luhut juga Luhut yg meralatnya.. LBP dilawan," kata @benangmerahnya.

"Paling bener main ke TIM dah, parkir cuma 2 ribu, liat pameran seni lukisan dan instrumen, kurasinya juga bagus2 dan gratis pula masuknya.. puasss," ujar @Zap180volts.

"Tangung amat 750 rb,  kenapa tak digenapi 1 jt saja,  kan enak ngitungnya," ucap @Putra_Adi_YM.

Bahkan ada pula yang menanyakan tentang keberadaan Menparekraf Sandiaga Uno.

"Halo bro @sandiuno, sudah kelar belum ngurusin toilet?," ucap pemilik akun @akh_cay. []

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan