Menu


Covid-19 Belum Usai, Waspada! Menkes Budi Tegaskan Ini Perlu Dilakukan Sebelum Puncak Kasus Omicron BA4 dan BA5 di Indonesia

Covid-19 Belum Usai, Waspada! Menkes Budi Tegaskan Ini Perlu Dilakukan Sebelum Puncak Kasus Omicron BA4 dan BA5 di Indonesia

Kredit Foto: Pexels/CDC

Konten Jatim, Jakarta -

Budi Gunaidi Sadikin selaku Menteri Kesehatan menegaskan Indonesia diprediksi akan diserang varian Omicron BA4 dan BA5 pada pertengahan bulan Juli mendatang.

Ia juga mengumumkan saat ini terdapat delapan kasus Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Budi mengungkapkan saat Konferensi Pers yang disiarkan di Youtube Channel Sekretariat Presiden pada Senin (13/06/2022), tiga kasus baru tersebut kedapatan berasal dari luar negeri dan lima kasus lainnya berasal dari transmisi lokal di Jakarta.

BACA JUGA: Waduh! Fakta Baru Ini Buktikan Nasi Padang Babiamboo Tidak Tutup Pada Tahun 2020?

Tidak hanya di Indonesia, mutasi virus Covid-19 ini tengah menyerang berbagai negara dan menyebabkan gelombang baru kembali.

Maka dari itu, Budi menyampaikan agar masyarakat melakukan vaksinasi lengkap hingga booster untuk mengantisipasi peningkatan virus mutasi ini.

Hal itu ia sampaikan secara langsung saat rapat kabinet di Istana Negara, Senin (13/6/2022). 

"Sekarang kan sudah bulan Juni, Juli semua negara sudah siap-siap hadapi gelombang berikutnya. Pengamatan kami ini, BA4 dan BA5 ini biasanya puncaknya 1 bulan setelah temuan kasus pertama," ucap Budi yang Konten Jatim kutip dari Populis.

BACA JUGA: Tingkat Kepercayaan Publik Turun! Fahri Hamzah Keras Kritik KPK, Berantas Korupsi Pakai Otak Bukan Otot

"Jadi, harusnya minggu kedua Juli minggu ketiga Juli puncak kasus dr BA4 dan BA5 ini," ujarnya. 

Tidak hanya Budi Gunaidi, Presiden Jokowi juga menyarankan agar masyarakat melakukan vaksinasi booster untuk bantu menghentikan laju penyebaran BA4 dan BA5 ini.

"Kalau memang benar-benar masyarakat kita sudah siap termasuk dengan boosternya yang baik kemungkinan besar puncaknya tidak akan tinggi," ungkapnya. 

Dia menambahkan, vaksinasi booster bisa membantu meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh sampai enam bulan ke depan.

Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi booster agar bisa mendatangi tempat tersedianya vaksin.

"Dengan adanya booster ini daya tahan, imunitas masyarakat akan bertahan enam bulan lagi. Sampai bulan Februari, Maret tahun depan sehingga bisa kita jaga," tuturnya 

"Apabila masyarakat serempak sudah mendapatkan vaksinasi booster, Indonesia mungkin akan jadi satu negara yang pertama-tama dalam 12 bulan tidak mengalami lonjakan kasus. Karena biasanya setiap 6 bulan lonjakan kasus itu terjadi," tambahnya.

Selain itu sisi positifnya, dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh, perayaan Idul Adha ataupun HUT RI bisa dirasakan bersama-sama dengan tenang dan aman.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024