Menu


Episode Ngaji Bareng Cak Nun: Makna Syahadat yang Sebenarnya

Episode Ngaji Bareng Cak Nun: Makna Syahadat yang Sebenarnya

Kredit Foto: Instagram/Cak Nun

Konten Jatim, Jakarta -

Budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun menyebut bahwa makna syahadat yang sebenarnya itu tidak hanya mengakui Allah saja, melainkan juga mengakui semua ciptaannya dan berperilaku baik.

Sosok yang akrab disapa Mbah Nun itu menuturkan, orang yang benar-benar memahami makna syahadat akan berlaku baik ke makhluk ciptaan Allah lainnya, seperti misalnya pada daun dan cacing.

Ia juga pasti akan berperilaku baik bagi semua makhluk di bumi, termasuk tidak mengambil harta di bumi seenaknya.

Baca Juga: Episode Ngaji Bareng Cak Nun: Jalur Datangnya Rezeki Terdiri dari 4 Hal Ini

"Kalau saya mengakui Allah, saya harus mengakui daun, itu ciptaan Allah. Maka saya harus berlaku baik sama daunnya. Saya harus mengakui cacing, saya harus mengakui ekologi, ekosistem, kosmologi," ujarnya seperti dalam tayangan kanal YouTube Ngaji Bareng, dikutip Selasa (20/12/2022).

"Saya harus mengakui semuanya," tambahnya.

"Saya tidak boleh curi uang orang. Saya tidak boleh ambil itu harta di bumi seenak-enak saya. Saya tidak akan melakukan illegal logging, karena saya bersyahadat," bebernya.

Ayah dari vokalis grup band Letto itu menuturkan, bahwa saat ini banyak sekali orang yang bersyahadat tetapi masih menyakiti pihak yang disyahadati, yaitu Allah.

"Orang sekarang bersyahadat tapi sesungguhnya menyakiti pihak yang disyahadati," ungkap Cak Nun.

"Betapa banyak kita sekarang menyakiti pihak yang kita syahadati yaitu Allah SWT," terangnya.

Baca Juga: Episode Ngaji Bareng Cak Nun: Surga adalah Puncak Makrifat dari Softwarenya Manusia

Ia juga memberikan contohnya, misalnya seorang bupati yang membeli rumah atau apartemen di Mekkah agar jaraknya dekat ketika beribadah, namun memakai uang haram hasil korupsi.

"Bayangin seorang bupati beli rumah atau apartemen di Mekkah, supaya kalau dia umroh itu tidak perlu ke hotel. Dia sudah punya apartemen dan uangnya ini uang korupsi," bebernya.

Menurutnya, hal itu sama saja seperti menyakiti Allah selaku pihak yang disyahadati.

"Trus kira-kira perasaan Tuhan bagaimana? Dia bertamu ke rumah Tuhan, berumroh pakai duit korupsi dan dia nyewa rumah di situ dengan uang mencuri," ungkapnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO